Senin, 6 Mei 2024
spot_img

58 Warga Batam Meninggal Dunia Karena HIV/AIDS

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. HIV AIDS
Ilustrasi. HIV/AIDS (JawaPos.com)

batampos – Sebanyak 58 warga Kota Batam dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit HIV/AIDS sepanjang 2021. Tak hanya itu, jumlah kasus penderita penyakit mematikan itu mencapai lebih dari 400 orang di sepanjang tahun 2021.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan, 58 korban meninggal itu merupakan akumulasi kematian akibat HIV sejak Januari hingga Desember 2021.

Itu jadi angka kasus kematian tertinggi bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

”Sepanjang tahun 2021 ada 406 kasus baru HIV di Batam. Dimana, sebanyak 58 orang di antaranya meninggal dunia,” ujar Didi, Senin (3/1/2022).

Didi merincikan, rentang usia paling banyak menderita HIV yakni 25 tahun sampai 49 tahun dengan jumlah penderita mencapai 320 kasus. Lalu, usia 20-24 tahun sebanyak 40 kasus dan usia 50 tahun ke atas sebanyak 30 orang.

Sedangkan usia 15-19 tahun, terdapat 10 kasus, dan usia empat tahun ke atas lima kasus serta usia 5-14 tahun sebanyak satu kasus.

”Paling banyak itu di usia produktif,” tambah Didi.

Adapun, bila dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, penderita HIV di Batam didominasi oleh laki-laki, yakni sebanyak 303 kasus. Sementara jenis kelamin perempuan berjumlah 103 kasus baru.

”Paling banyak laki-laki usia 25 tahun sampai 49 tahun dengan jumlah 236 kasus baru,” bebernya.

Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2020 terdapat 538 kasus baru HIV. Sementara itu, pada tahun 2019 ada 692 kasus baru, lalu 2018 sebanyak 718 kasus.

Sementara itu, pada tahun 2017 tercatat ada 768 kasus HIV. Bila dikategorikan jenis pekerjaan, penderita HIV ini didominasi karyawan atau buruh pabrik, ibu rumah tangga, anak-anak, pekerja salon, hotel dan panti pijat, pelaut dan sebagainya.

Adapun, HIV ini sebagian besar disebabkan seks bebas yang disertai tanpa alat pengaman atau kondom sehingga berpotensi terinveksi HIV. Apalagi, bagi yang ganti-ganti pasangan. Ditambah, yang berhubungan seks dengan sesama jenis.

”Paling banyak pasangan sejenis LSL (Lelaki Suka Lelaki),” katanya.

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update