Kamis, 2 Januari 2025

BP Batam Kontrol Tarif Layanan untuk Menekan Tarif Logistik

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Aktivitas di Pelabuhan Batu Ampar. BP Batam tengah membangun Pelabuhan Batuampar menjadi lebih modern. Salah satunya dengan melakukan perluasan Container Yard menjadi 3,8 Ha yang diperkirakan akan rampung tahun ini. Foto: BP Batam untuk Batam Pos

batampos – Badan Pengusahaan (BP) Batam tengah membangun Pelabuhan Batuampar menjadi lebih modern. Salah satunya dengan melakukan perluasan Container Yard menjadi 3,8 Ha yang diperkirakan akan rampung tahun ini.

Namun, perluasan tersebut akan “sia-sia” jika tarif logistik yang selalu dikeluhkan oleh pengusaha belum bisa diselesaikan.


Direktur Badan Usaha Pelabuhan (BUP) BP Batam, Dendi Gustinandar, mengatakan, mengenai biaya logistik yang telah diketahui bersama, hingga ke level menteri telah menyampaikan jika tarif logistik diharapkan bisa turun 23 persen.

BP Batam adalah pemilik dan pengelola pelabuhan utama di Kepri, yakni Pelabuhan Batuampar. Dimana, menurut data dari BPS, lebih dari 50 persen kegiatan ekspor-impor melalui Pelabuhan Batuampar.

“Ini adalah tugas kita bersama menekan cost logistik. Sedangkan BP Batam adalah pemilik dan pengelola pelabuhan, yang bisa dilakukan BP Batam, mengontrol tarif pelayanan,” katanya.

Dalam upaya menurunkan biaya logistik itu, tahun 2021 BP Batam sudah dua kali melakukan revisi Perka untuk menurunkan biaya logistik. Salah satunya dengan menurunkan biaya masa inap (dwelling time) kontainer.

“Contohnya penumpukan itu bagian dari cost logistik bukan.? Itu diturunkan oleh BP Batam, itu salah satu contohnya diturunkan,” katanya.

Tidak hanya itu, biaya labuh untuk kapal juga diturunkan BP Batam untuk menekan biaya logistik ini. Biaya labuh dari yang sebelumnya Rp 1.450 per GT menjadi Rp 45 per hari per GT.

BP Batam juga menurunkan tarif yard untuk pariwisata dan beberapa biaya lainnya yang disesuaikan atau diturunkan.

“Itulah tanggung jawab atau itulah kewajiban BP batam mensupport bagaimana kita menurunkan atau menekan biaya logistik yaitu kontrol tarif,” tuturnya.

Ia melanjutkan, dari sisi pelayanan perizinan BP Batam juha memberikan layanan online. Sehingga hal ini membuat layanan perizinan bisa lebih mudah dan tanpa adanya tatap muka dengan petugas.

“Jadi orang tidak perlu datang lagi. Kalau datang ke Kantor Pelabuhan Laut itu sudah tidak ada lagi. Pengguna jasa datang ramai ramai itu sudah tidak ada,” bebernya.

Dari sisi pelabuhan juga dibenah untuk menekan biaya logistik. Salah satunya dengan melakukan proses dredging atau pengerukan minus (-)12 mLWS rata-rata dari posisi saat ini minus (-) 3 di Pelabuhan Batuampar.

Hal ini bertujuan agar proses bersandar kapal di pelanuhan lebih cepat. Sebab, saat ini, kapal tidak bisa bersandar karena memerlukan kedalaman 12 meter.

Hal itu belum lagi jika ada kapal Pelni yang tengah bersandar. Tentunya untuk bersandar harus menunggu kapal Pelni selesai melakukan proses bogkar muat.

“Tapi kalau semuanya sudah minus 12, berarti dermaganya lebih banyak yang bisa disandarin. Dengan lebih banyak akan mengurangi waktu, berkurang waktu lebih efisien,” tegasnya.

Terakhir, BP Batam juga telah membeli Container Crane dari Korea Selatan. Saat ini, Container Crane itu tengah dikerjakan dan akan tiba di Batam akhir tahun ini.

Container ini sangat penting. Karena untuk di Pelabuhan Batuampar hanya mempunyai Mobile Crane yang hanya bisa mengangkat 4 hingga 8 kontainer dalam satu jam. Sementara dengan Container Crane yang saat ini telah dipesan, bisa 24 hingga 29 kontainer per jam.

Sehingga, untuk permasalahan tarif ini, BP Batam telah melakukan revisi aturan, perizinan yang dilakukan secara online, dan beberapa perencanaan untuk mengatur efisiensi dengan pengadaan serta memperbaiki sarana dan pra sarana.

“Jadi ada yang langsung kelihatan ada yang belum. Ada yang sudah kita kerjakan lewat IT dan ada yang dilengkapi untuk menekan biaya logistik ini,” imbuhnya.(*)

Reporter: Eggi Idriansyah

spot_img

Update