batampos.co.id – Komitmen bright PLN Batam dalam mendorong dan membantu meningkatkan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi kembali direalisasikan dengan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR), kepada warga Pulau Amat Belanda.
Bekerjasama dengan organisasi masyarakat Pospera (Posko Perjuangan Rakyat) bright PLN Batam membangun gudang penampungan dan pengolahan rumput laut bagi masyarakat Pulau Amat Belanda dan Pulau-pulau di sekitarnya.
Acara peresmian penyerahan gudang penampungan tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Perikanan Provinsi Kepri, T.S. Arif Fadillah, Wakil Ketua I DPRD Kepri, Rizki Faisal, Ketua DPD Pospera Kepri, Hazhary, perwakilan Polsek Belakang Padang serta pemerintah daerah dan warga setempat.
Direktur Utama bright PLN Batam, Nyoman S. Astawa, mengatakan, bantuan ini merupakan wujud keseriusan bright PLN Batam dalam mengembangkan dan memberdayakan masyarakat, terutama saat wabah pandemi Covid-19 masih melanda.
“Sebagai perusahaan penyedia ketenagalistrikan utama di wilayah Batam, bright PLN Batam memiliki tugas untuk menjaga keandalan suplai listrik kepada pelanggan,” jelasnya, Rabu, (25/8/2021).
Namun kata dia, disamping tanggung jawab utama tersebut pihaknya juga mempunyai tanggung jawab sosial dan lingkungan di wilayah usaha perusahaan.
Salah satunya untuk membantu pemberdayaan masyarakat yang ada di sekitar. Bukan hanya pada wilayah kerja Batam, Rempang dan Galang saja.
“Karena kami meyakini bahwa kita semuanya satu saudara, anak bangsa Indonesia,” ujar Nyoman.
Nyoman menerangkan, bright PLN Batam akan terus berupaya dengan sepenuh hati memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat.
Hal tersebut sebagai perwujudan komitmen perusahaan untuk berkembang bersama masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan.
“Kepedulian PLN Batam diwujudkan melalui program-program CSR PLN Batam yang disusun berdasarkan 7 bidang kepedulian yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat. Tujuh bidang kepedulian itu yaitu, peduli sosial, pendidikan, kesehatan, lingkungan, keagamaan, seni, budaya dan olahraga dan kemitraan,” tambahnya.
Selain itu, demi menjaga keberlangsungan ekosistem rumput laut, Nyoman juga meminta agar masyarakat bersama-sama dapat menjaga lingkungan laut dari sampah dan juga limbah.
“Hampir 80 persen dari wilayah Indonesia adalah lautan. Kita harus menanamkan dalam diri bahwa laut adalah anugerah, sumber daya kehidupan yang melimpah. Betapa lautan luas memberikan kita kehidupan yang luar biasa,” beber Nyoman.
“Mari bersama kita jaga sumber kekayaan alam yang melimpah dilaut, agar rumput laut dapat menjadi sumber alternatif untuk meningkatkan penghasilan dan dapat menghidupi warga di Pulau Amat Belanda dan pulau-pulau sekitarnya dapat terjaga keberlanjutannya,” katanya lagi.
Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri, TS Arif Fadillah berterimakasih atas bantuan yang diberikan oleh bright PLN Batam.
“Bantuan ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Kepri untuk mewujudkan visi meningkatkan kesejahteraan perekonomian di bidang maritim. Oleh karena itu kami mendorong semua kegiatan positif untuk pengembangan dan pemanfaatan sumber daya kelautan,” katanya.
Ia menambahkan Kepri memiliki potensi laut yang sangat baik. Mulai dari rumput laut bagus, perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan produk perikanan, wisata bahari dan potensi mangrove dan terumbu karang.
Arif juga berharap seluruh kalangan bersama menjaga laut agar potensi tersebut dapat dimaksimalkan.
Pada kesempatan tersebut, Dinas Perikanan dan Kelautan juga memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang berkontribusi dan berpartisipasi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir melalui pemanfaatan kelatuan dan perikanan di provinsi Kepri.
“Tetap semangat untuk teman-teman nelayan semua. Saya yakin dengan semangat dan bekerjasama hasil dari panen rumput laut ini akan bagus. Semoga nantinya Pulau Amat Belanda dapat menjadi percontohan pulau-pulau lain dengan mengembangkan potensi laut kita,” tutupnya.(*)