Jumat, 26 April 2024
spot_img

Capaian PAD Masih Rendah, Pemko Batam Rasionalisasi Proyek Prioritas

Berita Terkait

spot_img
Jalan Penghubung Sambau Batubesar Mulai Dibangun f Yashinta
Ilustrasi: Proses pembangunan jalan penghubung Kelurahan Sambau dan Batubesar, Nongsa. Pemko Batam mengelontorkan anggaran Rp7,7 miliar untuk pembangunan ruas jalan tersebut. Foto: Yashinta/Batam Pos

batampos – Capaian pendapatan asli daerah Pemerintah Kota (Pemko) Batam masih rendah, meskipun memasuki pertengahan tahun ini. Rendahnya capaian ini menyebabkan beberapa rencana proyek akan ditunda, karena tidak didukung ketersediaan anggaran.

Berdasarkan siependa.batam.go.id capaian PAD Pemko Batam saat ini berada di angka 22 persen dengan nominal Rp 363 miliar dari target Rp 1,6 triliun. Sumber penghasilan dari pajak dan retribusi daerah belum menunjukkan hasil yang maksimal.

Untuk capaian pajak daerah lebih baik bila dibandingkan dengan retribusi. Data menyebutkan capaian pajak daerah Rp 319 miliar dari target 1,2 triliun atau 24 persen. Sedangkan retribusi daerah baru tercapai Rp 15 miliar dari target Rp 182 miliar atau 8 persen.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Batam, Raja Azmansyah mengatakan khusus untuk pajak daerah akan dilakukan upaya penagihan aktif.

Dalam minggu ini ada jadwal khusus pemanggilan wajib pajak yang menunggak pajak, di samping pembinaan kepada wajib pajak setiap bulan.

Selain itu pihaknya juga melakukan juga uji petik omset harian wajib pajak tertentu untuk penilaian kewajaran laporan. Hal ini dilakukan dalam konteks optimalisasi.

“Kita ingin crosscheck, karena kan self assistmen, dalam konteks optimalisasi semua sisi kita lihat,” sebutnya.

Sementara untuk relaksasi pajak bumi bangunan (PBB) masih belum ada rencana. Pihaknya masih melihat perkembangan capaian hasil dari PBB. Sampai saat ini jumlah yang sudah didapatkan dari PBB cukup baik. Dari target 414 miliar, total yang sudah terkumpul Rp 120 miliar atau 29 persen.

“Angka ini akan terus bergerak dengan upaya yang kami lakukan setiap bulannya. Untuk relaksasi nanti menunggu kebijakan pimpinan,” ungkapnya.

Sementara Wali Kota Batam, Muhammad Rudi meminta masing-masing dinas untuk mengecek dan melakukan rasionalisasi terhadap sejumlah proyek prioritas level rendah. Menurutnya, semua proyek yang direncanakan tahun ini masuk kategori prioritas, namun karena keterbatasan anggaran, sehingga tidak semua bisa dilaksanakan.

“Mana yang level prioritasnya rendah mungkin bisa ditunda dulu, dipangkas atau kalau nanti semester kedua ada pergerakan bisa dilaksanakan tahun ini juga,” sebutnya.

Ia mengakui laporan sementara untuk capaian PAD belum maksimal. Sehingga perlu langkah untuk mengkaji ulang beberapa proyek, sehingga ada yang ditunda dan dikerjakan tahun depan.

“Kondisi ini harus kita hadapi. Memang tidak semua kita tunda. Buktinya pengerjaan di sejumlah titik tetap berjalan. Begitu juga dengan BP Batam. Menyesuaikan saja semuanya,” jelas Rudi.

Penentuan terkait proyek prioritas ini masih dihitung. Nanti akan dibahas dalam rapat bersama dinas terkait. Ia berharap capaian PAD bisa maksimal dan dioptimalkan. Meskipun ia mengakui kondisi masih belum normal. Kendati upaya harus tetap dilakukan.

“Dengan kemudahan wisman masuk ke Batam, diharapkan ada sumber PAD yang meningkat. Sebab sektor wisata ini menjadi salah satu penyumbang bagi PAD Batam,” sebut Kepala BP Batam ini. (*)

 

 

Reporter : YULITAVIA

spot_img

Update