Minggu, 5 Mei 2024
spot_img

DBD Mewabah, Dinkes Batam Motori Gerakan Basmi Sarang Nyamuk

Berita Terkait

spot_img
fogging dbd
Antisipasi DBD, pengelola ruko dan perumahan melakukan pengasapan (fogging) di Ruko The Summer, Batam Center, beberapa waktu lalu. Kasus DBD di Kota Batam cukup tinggi awal tahun ini. F. Immanuel Sebayang/Batam Pos

batampos – Dinas Kesehatan Kota Batam berencana akan mengadakan gotong royong massal serentak dalam rangka membasmi sarang nyamuk. Goro massal ini melibatkan semua lapisan masyarakat demi menekan penyebaran penyakit demam berdarah dangue (DBD) yang saat ini cukup mengkhawatirkan.

“Pekan depan rencananya. Mungkin tanggal 18 Juni,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmajardi di RSUD Embung Fatimah Batam di Batuaji, Kamis (9/6).

Gotong royong massal ini disebutkan Didi juga dalam rangka memperingati hari demam berdarah Asean.

“Nanti ada pembersihan parit dan wadah genangan air juga pengasapan (fogging),” ujar Didi.

Diakui Didi saat ini DBD juga menjadi ancaman serius. DBD mulai mewabah sepanjang tahun ini. “Terlebih dua bulan terakhir ini. Penyimpangan musim, curah hujan yang tinggi jadi nyamuk berkembang biak dengan baik. Ini harus diwaspadai,” ujarnya.

Untuk mensukseskan goro massal ini, Dinkes Batam segera berkoordinasi dengan instansi pemerintah lainnya, pihak kecamatan, kelurahan hingga RT/RW untuk segera menyampaikan ke masyarakat. Goro ini fokus di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

“Yang bekerja juga disarankan untuk Goro di lingkungan tempat kerjanya. Begitu juga di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya,” kata Didi.

Sementara data yang didapat dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam ada 91 pasien DBD yang ditangani sepanjang tahun 2022 ini. Meskipun tidak ada korban nyawa, ini hendaknya tetap jadi perhatian semua pihak sebab penyakit ini mendominasi anak-anak.

Orangtua dihimbau untuk lebih memperhatikan lagi kebersihan lingkungan tempat tinggal mulai dari dalam rumah hingga halaman dan lingkungan sekeliling rumah. Lembaga pendidikan juga harus meningkatkan kedisiplinan kebersihan lingkungan sekolah. Genangan air hendaknya diperhatikan dengan baik agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk yang menyebabkan DBD.

“Paling banyak anak-anak. Dari Januari sampai Mei ini ada 69 anak-anak yang kita tangani karena DBD. Dewasa hanya 22 orang, makanya kita himbau agar kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat harus ditingkatkan lagi,” ujar Pelaksana Tugas Direktur RSUD Embung Fatimah Batam dr Agnes S Saing melalui Humas RSUD Elin.

Rincian data pasien DBD sejak Januari lalu sebagai berikut; Januari sebanyak 28 orang terdiri dari 18 pasien anak-anak dan 10 dewasa, Februari sebanyak 12 pasien, semuanya adalah anak-anak, Maret sebanyak 6 orang dan semuanya anak-anak juga, April sebanyak 17 pasien terdiri dari 15 anak dan 2 orang dewasa dan Mei sebanyak 28 orang terdiri dari 18 anak-anak dan 10 orang dewasa. Tidak ada yang meninggal dunia, namun ini hendaknya tetap diperhatikan agar tidak bertambah banyak lagi kedepannya.

“Musim pancaroba juga harus diwaspadai. Kuncinya hanya pola hidup sehat. Kebersihan lingkungan tempat tinggal dan konsumsi makanan bergizi sangat diperlukan,” ujar Elin. (*)

 

 

Reporter : Eusebius Sara

spot_img

Update