batampos – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam menjamin ketersediaan minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) di Kota Batam aman. Apalagi, sudah ada perusahaan yang menjamin ketersediaan minyak goreng di Batam setiap bulan sebanyak 2.500 metrik ton atau 2.500.000 kilogram (Kg).
Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau, mengatakan, ketersediaan minyak goreng di Batam jauh lebih aman dibanding di daerah lain. Kota Batam tidak pernah kekurangan atau ada kelangkaan minyak goreng.
”Sejak pertama diluncurkan harga minyak goreng satu harga, di daerah lain minyak goreng banyak hilang di peredaran, khusus Batam saya tegaskan tidak pernah,” ujarnya, kemarin.
Diakuinya, untuk beberapa merek minyak goreng terkenal sempat hilang di pasaran. Namun, hal itu bisa diatasi dengan banjirnya minyak goreng merek lain. Sehingga, Kota Batam aman dari kelangkaan minyak goreng.
”Hal itu dikarenakan adanya PMK (Peraturan Menteri Keuangan) Nomor 173, distributor sempat kesulitan memasukan barang ke Batam. Namun sudah kami bantu, dan saat ini tak ada masalah lagi. Kalaupun minyak goreng merek terkenal hilang, kan masih ada merek lain. Semua minyak goreng fungsinya sama saja, saat dimasak tak berubah kan,” jelas dia.
Bahkan, Gustian juga memastikan ke depannya Kota Batam tak akan pernah kekurangan minyak goreng. Hal itu dikarenakan adanya suplai minyak dari PT SON di Kota Batam setiap bulannya sebanyak 2.500 metrik ton. Padahal, kebutuhan seluruh Batam setiap bulannya hanya 1.700 metrik ton.
”PT SON yang ada di Kabil, menjamin 20 persen dari ekspor mereka masuk Batam. Jadi, mereka memenuhi kebutuhan Batam dulu, baru diekspor. Dan jumlah yang dijamin melebihi kebutuhan Kota Batam,” jelas Gustian.
Disinggung terkait minyak goreng curah, menurut Gustian tetap ada di pasaran. Namun, peminat minyak goreng curah itu tak sebanyak minyak goreng kemasan.
”Minyak goreng curah ada, namun memang peminatnya tak banyak. Kalau ada yang butuh banyak, saya bisa bantu,” sebut Gustian.
Tak hanya minyak goreng, Gustian juga menanggapi tingginya harga kedelai. Dikatakannya, naiknya harga kedelai itu sama dengan halnya minyak goreng, terjadi di seluruh Indonesia, bahkan beberapa negara.
”Untuk harga memang kami tak bisa kendalikan karena harganya memang naik dari negara asal. Namun, untuk ketersediaan masih aman,” pungkas Gustian. (*)
Reporter: YASHINTA