Selasa, 21 Mei 2024
spot_img

Harga Cabai di Batam Tembus Rp 100 Ribu Per Kg

Berita Terkait

spot_img
Cabai Setan f Iman Wachyudi
Warga membeli cabai setan. F.Iman Wachyudi

batampos – Harga cabai di Batam semakin pedas dan tembus hingga Rp 100 ribu per kilogram (kg). Tingginya harga cabai di daerah penghasil diduga karena hasil panen tak bagus.

Di Pasar Botania Batamcenter misalnya, harga cabai rawit merah atau cabai setan dijual Rp 100 ribu per kg. Sedangkan untuk cabai rawit hijau Rp 90 ribu per kg dan cabai merah keriting Rp 80 ribu per kg.

“Dua hari terakhir harga cabai naik lagi, cabai setan Rp 100 ribu per kg,” ujar Agus pedagang.

Disinggung penyebab tingginya harga cabai, ia tak tahu pasti. Namun harga tinggi sudah dari distributor cabai.

“Pastinya tak tahu, tapi kata orang karena memang mahal. Ini cabai dari Jawa,” imbuhnya.

Tingginya harga cabai juga terpantau di Pasar Mustafa dan sejumlah pedagang di kawasan Nongsa. Harga cabai dijual berkisar Rp 70-100 ribu per kg.

Tak hanya cabai, harga telur ayam buras juga masih tinggi. Harga per papannya di pasaran Batam masih berkisar Rp 52-55 ribu per kg.

Kabag Perindustrian dan Perekonomian Kota Batak, Zul Arif sudah mendapat informasi adanya beberapa komoditi di pasaran Batam yang tinggi. Namun, untuk digelarnya pasar murah, ia belum bisa memastikan.

“Untuk pasar murah dalam waktu dekat belum ada. Namun untuk rapat membahas permasalahan harga pangan di Kota Batam kemungkinan dilaksanakan minggu ini,” ujarnya.

Menurut dia, rapat tersebut akan melibatkan stakeholder terkait, mulai dari Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam, Disperindag hingga Distributor kota Batam. Inti rapat akan mencari tahu penyebab kenaikan harga dan berbagai hal lainnya.

“Jadi memang, dibahas dulu penyebab kenaikan itu karena. Dari hasil rapat itu akan dievaluasi untuk menentukan digelar pasar murah apa tidaknya,” jelas Zul.

Sementata, Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau tak membenarkan adanya kenaikan harga cabai. Namun, ditegaskannya, tingginya harga cabai sudah dari daerah pemasok.

“Memang tinggi, karena cuaca, sering hujan di daerah penghasil, hasil panen jadi kurang bagus,” ujar Gustian.

Ia memastikan, kenaikan harga cabai ini tak akan berlangsung lama. Apalagi tak ada pengaruh harga jelang lebaran Idul Adha.

“Insyallah dalam waktu dekat akan turun lagi,” tegas Gustian.

Disinggung soal harga telur yang masih tinggi, Gustian menurut Gustian pihaknya telah mencari solusi. Diantaramya akan memasok telur daerah Sumatra Barat yaitu Payakumbuh.

“Untuk dari Medan memang masih tinggi, karena pakan naik. Karena itu, kami mengusahakan dari daerah Payakumbuh, jadi tengah menghitung biaya transpor,” jelas Gustian.

Dikatakannya, dari. Payakumbuh dipastikan biaya transportasi lebih tinggi. Hal itu dikarenakna ada perjalanna darat dan laut.

“Kalau Medan cuma laut, nah kalau dari Payakumbuh ini dua kali. Ini kami hitung, mudah-mudahan bisa dapat lebih murah,” pungkas Gustian. (*)

 

Reporter : Yashinta

spot_img

Update