Sabtu, 18 Mei 2024
spot_img

Hasil Karya SMANTI Film Festival 2022 Ditayangkan di Cinepolis

Berita Terkait

spot_img
SMAFFEST e1654082712360
Enam sutradara yang filmnya masuk nominasi film terbaik SMANTI Film Festival menerima penghargaan sertifikat di Cinepolis Mall Botania 2 Batam Center, Senin (30/5). F. YUNUS SUCHARI/ BATAM POS

batampos – Kreativitas menjadi sesuatu yang sangat penting dewasa ini. Banyak cara orang untuk menggali kreativitas agar bisa terus berkembang hingga berehasil di masa mendatang. Kreativitas mencakup berbagai aspek kehidupan dan kegiatan. Salah satunya adalah pembuatan film.

Itulah yang telah dilakukan sejumlah pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Batam mengekspresikan kreativias diri dalam pembuatan film pendek, belum lama ini.

Dalam rangka melengkapi tugas mata pelajaran Seni Budaya, seluruh pelajar Kelas XI jurusan IPA, IPS dan Bahasa SMAN 3 Batam dilibatkan dalam pembutan film yang berdurasi sekitar 30 menit. Dan, kegiatan ini mereka namakan “SMANTI Film Festival” (SMAFFEST).

“Sebelumnya, kegiatan mata pelajaran Seni Budaya kita tampilkan dan bentuk pementasan atau pertunjukan seni. Tapi, kali ini kami kemas dalam bentuk audio visual, yakni penggarapan sebuah film pendek,” ujar Guru Mata Pelajaran Seni Budaya SMAN 3 Batam, Rini Suardi, Selasa (31/5).

Pembuatan film pendek ini, kata Rini, juga berproses secara beruntun. Dari mulai pembuatan naskah, casting, olah tubuh, olah suara, berakting hingga pementasan atau penanyangan di bioskop. “Kesemuanya itu merupakan sinergisitas dari sebuah
pertunjukan film,” katanya.

Dalam pembuatan film ini, Rini memberikan kebebasan soal tema. “Yang penting tidak mengandung unsur SARA, dan memiliki pesan moral yang ingin disampaikan ke audiens atau penonton,” tegasnya.

Setiap Kelas XI di SMAN 3 Batam dibagi menjadi dua kelompok. Dari 11 kelas dari jurusan IPA, IPS dan Bahasa, maka dihasilkan sebanyak 22 film. Setelah melalui hasil seleksi dari tim juri/ panitia inti, terdapat enam (6) film yang masuk dalam nominasi terbaik. Yakni, Layla Majnun, Alas Roban, Tentang Waktu, Aku Yang Tak Diinginkan, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, dan B A Buddy Not A Bully.

Keenam film terbaik itu lalu ditayangkan langsung di Cinepolis Mall Botania 2 Batam Center, Senin (30/5). Film yang ditayangkan mulai pukul 13.00 WIB itu ditonton oleh sejumlah guru dan pelajar SMAN 3 Batam. Di sela penayangan film tersebut, juga diberikan penghargaan sertifikat kepada 6 sutradara terbaik SMAFFEST 2022.

Dari kegiatan SMAFFEST ini, Rini menjelaskan, para siswa tidak hanya belajar mengenai seni budaya. Tapi, tentang manajerial sebuah film, kewirausahaan (penjualan tiket dan makanan) serta berorganisasi. Dan, yang patut diapresiasi juga dalam proses pembutan film ini, para pelajar hanya menggunakan alat yang sederhana, yakni hanya bermodalkan kamera ponsel dan laptop. Namun, hasilnya cukup luar biasa.

Sementara Kepala Sekolah SMAN 3 Batam Vivi Kusuma Effendi, sangat mengapresiasi kegiatan SMAFFEST 2022 ini.

“Secara pribadi sangat apresiasi hasil kerja anak-anak. Bahwa anak-anak mempunyai talenta yang luar biasa dengan peralatan yang sederhana. Artinya, hanya menggunakan handphone, mereka bisa mengeksplor sebuah film. Juga sebagai kepala sekolah, proyek ini merupakan kegiatan dari suatu mata pelajaran. Dan, ini juga luar biasa. Memang pembelajaran diharuskan seperti itu. Setiap mata pelajaran memberikan tugas proyek. Menghubungkan yang sekarang, Kurikulum Merdeka Belajar pun ada, proyek untuk anak-anak. Proyek ini akan terus dilakukan, karena Kurikulum Merdeka seperti itu. Jadi, antarmapel harus berkolaborasi. Tidak bisa satu mapel, misal kesenian saja. Itu masih sangat kecil. Misal berkolaborasi dengan Sejarah, maka mereka akan membuat film bertemakan sejarah. Dari menulis skrip, dialog, guru Bahasa Indonesia yang mengoreksi. Jadi itu sudah melingkup kolaborasi antarmapel. Pesan saya, terus ditingkatkan dan dieksplor kemampuan dirinya. Jangan sampai minder atau taukt untuk mengekspresikan diri. Anak-anak diharapkan mau menjadi pelajar yang mau berinovasi, menatap ke depan untuk masa depan. Jangan pesimis,” pungkas Vivi yang telah mengakhiri masa jabatannya sebagai Kepala SMAN 3 Batam per 1 Juni 2022.

“Tahun ini pertama kalinya saya dan anak-anak membikin seni visual berupa film pendek. Mereka berkarya dari awal semester. Dan ini, ajang yang sangat luar biasa berkat panitia artistik dan non artistik. Mungkin karya anak-anak tidak seperti sineas-sineas yang profesional. Tetapi dari karya-karya mereka inilah, tidak menutup kemungkinan akan munculnya para sineas yang terkenal dengan bakat dan kreativitasnya. Saya cukup terkesan dengan apa yang mereka lakukan. Mulai dari 22 karya menjadi 6 karya yang terbaik. Ke depannya, saya akan mengolaborasi dengan mata pelajaran lain seperti Fisika, Biologi, Kimia, Sejarah, Ekonomi, Geografi dan lainnya. Untuk kolaborasi dengan mapel tersebut, cerita yang kami kemas itu cerita tentang mapel yang diajarkan pada saat itu. Sehingga sesuai dengan Kurikulum Merdeka Belajar yang berbasis skill dan proyek serta Bhineka Tunggal Ika yang menggabungkan dengan beberapa mata pelajaran,” tutup Rini. (*)

 

Reporter : YUNUS SUCHARI

spot_img

Update