Rabu, 15 Mei 2024
spot_img

Kenduri Seni Melayu, Ajang Romantisme, Berekspresi dan Gairahkan Pariwisata

Berita Terkait

spot_img

 

batampos – Musik gazal bergema kembali pada pembukaan Kenduri Seni Melayu (KSM) 2021 yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam di Atrium Kepri Mall, Kamis (9/12/2021).

Musik gazal merupakan salah satu jenis musik tradisional yang berkembang di tanah Melayu, salah satunya di Kepulauan Riau. Gazal memadukan keindahan musik dan kedalaman makna syair. Ada dua lagu yang ditampilkan oleh grup musik Sri Madani Ghazal Kota Batam, yaitu berjudul Sri Mersing dan Jalak Lenteng.

Kenduri Seni Melayu 2 F Cecep Mulyana
F. Cecep Mulyana/Batam Pos
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bersama Sekda Kota Batam, Jefridin, dan tamu undangan lainnya memainkan alat musik saat membuka acara Kenduri Seni Melayu di Kepri Mall, Kamis (9/12/2021).

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, membuka secara resmi gelaran KSM 2021, yang ditandai dengan memainkan alat musik Melayu bersama Wakil Ketua I TP-PKK Kota Batam, Erlita Sari Amsakar, Direktur Event Daerah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Reza Pahlevi, Sek-retaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid, Wakil Ketua I DPRD Kota Batam, Kamaludin, dan Ketua Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Sahir Ibrahim.

Dalam sambutannya, Amsakar mengatakan, KSM merupakan event budaya yang digelar setiap tahun sejak 1999, untuk tahun ini merupakan ke-23. KSM jadi salah satu rangkaian Peringatan Hari Jadi Batam (HJB) ke-192. KSM akan terus dibesarkan karena rumpunnya besar dan luas. Hajatan ini dijadikan ajang romantisme berekspresi bagi segenap daerah dan suku yang ada di Melayu. Tak hanya itu, lewat KSM ini juga dapat mengembangkan sektor pariwisata karena hajatan ini biasanya juga di-ikuti peserta dari negara lain.

”Saya ingat Brunei Darussalam menampilkan tari, mereka stay (tinggal) di Batam selama 5 hari. Artinya, ada kegairahan orang luar negeri terhadap event (KSM) ini, yang juga punya efek bagi pariwisata,” ungkapnya.

Amsakar berharap pandemi Covid-19 cepat berakhir sehingga negara sahabat dapat membuka kran pintu masuk wisatawan. Amsakar menjelaskan, sektor pariwisata memberikan kontribusi besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam yakni dari pajak hotel dan restoran.

”Kita berharap Covid-19 yang hanya tinggal dua kasus aktif ini, segera berakhir. Dan setiap kegiatan tetap menjaga protokol kesehatan,” katanya.

Usai memberikan sambutan, Amsakar membacakan puisi berjudul Sebab yang merupakan karyanya sendiri.

Kenduri Seni Melayu 1 F Cecep Mulyana
F. Cecep Mulyana/Batam Pos
Sanggar Seni Wan Sendari tampil memesona saat membawakan lagu dan tarian pada pembukaan Kenduri Seni Melayu (KSM) di Kepri Mall, Kamis (9/12). Kegiatan ini digelar dua hari hingga Jumat (10/12) ini.

Sementara itu, Direktur Event Daerah dari Kemenparekraf, Reza Pahlevi, mengapresiasi Pemko Batam yang menggelar event Melayu saat pandemi Covid-19 dengan menerapkan protkes. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa Kemenparekraf menyusun panduan penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) bagi seluruh sektor pariwisata dan ekraf.

”Kita tahu sudah banyak hotel di Batam yang sudah mempunyai sertifikasi CHSE,” sebutnya.
Reza meyakini, KSM dapat memberikan dampak besar bagi pelestarian kebudayaan Melayu dan wadah bagi seniman Melayu di Kota Batam. Serta, memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat khususnya di sektor pariwisata dan ekraf.

”Selamat kepada seluruh peserta, panitia, Pemko Batam yang berusaha memajukan pariwisata dan ekraf,” ucapnya.

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, menyampaikan, KSM jadi satu-satunya event yang terus dilaksanakan setiap tahunnya. KSM ini berlangsung selama dua hari mulai tanggal 9-10 Desember 2021.

”Selain musik gazal, ada puisi, musik, dan tarian yang ditampilkan,” katanya.

KSM biasanya dihadiri oleh negara serumpun, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam. Kemudian dari Australia, Tiongkok, Rusia. Namun, situasi Covid-19, KSM diikuti dari peserta dalam negeri dari pegiat seni dari Kota Medan, Kota Pekanbaru, dan Kota Tanjungpinang.

”Event (KSM) ini yang di-tunggu oleh teman-teman seluruh Indonesia dan di luar negeri. Kita berharap tahun 2022 mereka bisa kembali,” harapnya.

Menurutnya, Batam mempunyai Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang berisikan kearifan lokal. KSM 2021 ini mengangkat musik gazal kembali karena cara menyanyinya sangat unik. Beberapa alat musik yang digunakan antara lain tabla, harmonium, odd/gambus, biola, gitar, tamborin, dan marakas.

”Kegiatan KSM ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan termasuk dalam Kharisma Event Nusantara 2021 Kemenparekraf,” tutupnya. (*)

 

Reporter : YULITAVIA
Editor : RATNA IRTATIK

spot_img

Update