Jumat, 17 Mei 2024
spot_img

Kurangi Santapan Media Sosial

Berita Terkait

spot_img

Web 01batamposSaat mendengar kata diet, pasti yang terlintas di otak ialah mengurangi porsi makan. Eittts, kini istilah diet juga digunakan untuk menghindari pengaruh stres dari media sosial, lho. Melansir Herworld, diet media sosial berarti mengurangi penggunaan media sosial sehari-hari. Meski terasa sulit, banyak manfaat positif yang bakal kamu dapatkan. Berikut di antaranya! (elv/c18/lai)

Hidup Lebih Teratur
Dengan mengurangi penggunaan media sosial, kamu akan terhindar dari distraksi notifikasi. Apalagi kalau notifikasinya nggak penting-penting amat seperti comment di foto yang baru kamu unggah. Atau, saat sedang mengerjakan tugas, eh lihat doi posting Instagram, tapi nggak bales chat kamu. Hilang fokus sudah, haha. Selain itu, kamu juga akan punya lebih banyak waktu untuk baca buku atau olahraga ketimbang scroll media sosial berjam-jam.

Bye Bye FOMO
Salah satu alasan kamu sering mengecek media sosial adalah FOMO atau fear of missing out. Kamu selalu merasa tertinggal kalau nggak mantau status teman atau update berita viral di media sosial. Padahal, untuk merasa terhubung dengan orang lain nggak cuman dari posting-an, tetapi komunikasi, ekspresi, dan merasakan emosi mereka. Dan lagi, hidupmu tetap akan baik-baik saja meskipun nggak up-to-date.

Pola Makan Sehat
Melansir Verywell Fit, penggunaan media sosial ternyata dapat memengaruhi pola makan seseorang lho! Makan sambil main smartphone mampu mendistraksi dari apa yang kamu makan dan memicu overconsumption. Di sisi lain, makan sambil bermain gadget bikin kamu nggak menikmati makanan. Kalau dibiarkan, hal itu bisa berujung ke eating disorder, so be careful!

Lebih Terhubung dengan Sekitar
Media sosial memang bisa mendekatkan yang jauh. Namun, juga bisa membuat penggunanya lebih fokus sama dunia maya dibanding berinteraksi langsung dengan sekitar. Akibatnya, kamu mengesampingkan interaksi di real life yang bisa berujung pada rasa kesepian. ’’Banyaknya waktu di media sosial terkait dengan depresi, kesepian, dan ketidakbahagiaan,’’ tutur Jean Twenge PhD, profesor psikologi di San Diego State University, kepada SELF. Yaps! Terhubung dengan orang secara nyata akan membuatmu merasa jauh lebih bahagia.

Langkah tuk Mulai Diet

Yang namanya diet emang nggak mudah. Eittss, bukan berarti nggak mungkin untuk dilakukan, ya. Tips berikut bakal membantumu lepas sejenak dari media sosial. Nawaitu diet medsos! (elv/c18/lai)

Tentukan Goals
Sama seperti diet makanan, diet media sosial juga perlu resolusi. Siapkan target yang ingin kamu capai.

Bikin Jadwal Lihat Media Sosial
Jadwal bisa kamu susun sesuai aktivitas dan kesibukan. Kurangi secara perlahan biar nggak kaget.

Buka di Waktu yang Tepat
Jauhi buka smartphone saat baru bangun, ketika lagi ada tugas, atau di meja makan. Nikmati semua momen!

Cari Tempat Healing tanpa Sinyal atau Wifi
Coba rencanakan liburan yang bebas dari sinyal maupun wifi. Misalnya, ke alam yang susah sinyal atau taman terdekat, kemudian setel smartphone ke mode pesawat.

Pilah Akun yang Kamu Follow
Kamu bisa mulai dari unfollow akun yang nggak membangun dan ikuti akun yang bermanfaat serta menginspirasi.

Set Boundaries
Matikan notifikasi di jam tertentu. Meninggalkan smartphone di ruangan lain juga bisa jadi alternatif untuk membatasi diri.

Web 02

 

“Awas! Ini Tanda Perlu Diet Media Sosial”

Reporter : Vany Aliffia
Editor : Agnes Dhamayanti

Tubuh akan memberikan sinyal ketika menginginkan untuk rehat or diet. Diet tidak hanya identik dengan menurunkan berat badan, tapi diet media sosial juga bisa lho! Diet media sosial artinya mengurangi ketergantungan terhadap dunia maya. Apakah kamu pernah nggak nyaman atau tertekan saat pakai media sosial? Awas lho, ini tanda kalau kamu perlu diet secepatnya! Yuk Simak! (*)

Web 04
F. Dokumentasi Pribadi

Marisa Nadia
Politeknik Negeri Batam
@marissahfil

Pernah gak sih saat scrool postingan orang lain di media sosial, bukannya biasa aja tapi tanpa sadar malah nethink? Nah, negatif thinking ini bisa jadi membandingkan nasibmu dengan orang lain. Kemudian kualitas tidur dan pola makan buruk, ya apalagi kalau kita sering nethink gara-gara lihat postingan orang, jelas bisa membuat kita susah tidur. Tanda lainnya mungkin jarang banget disadari, tapi stress dan cemas adalah penyebab sakit perut misalnya mual, kembung, sembelit, dll. Ingat guys jika dibiarkan teus-terusan, akan berdampak negatif buat psikologismu. So, yuk diet media sosial! (*)

Web 03
F. Dokumentasi Pribadi

Nafisah Rahmadani H
Politeknik Negeri Batam
@nafisarhh

Menurutku, jika kamu hanya menggunakan media sosial untuk mengukur dan membandingkan tubuh dengan orang lain, hal itu akan berisiko dan bisa dihubungkan dengan masalah gejala kelainan pola makan. Perhatikan reaksi saat membuka media sosial seperti gejala fisik, gelisah, perut bergejolah, detak jantung meningkat dan ketegangan otot. Kemudian pikiran negatif ketika media sosial berisi hal negatif yang sudah mempengaruhi kesehatan mental, ada juga kondisi ketika orang berusaha menghindari pikiran dan emosi negatif, malah justru ini akan menimbulkan bahaya dalam jangka panjang. (*)

Web 10
F. Dokumentasi Pribadi

Putri Rosari Simbolon
Politeknik Negeri Batam
@putrieres_

Diet media sosial bukan suatu hal yang baru buat aku. Aku udah mengimplementasikannya sejak 3 tahun yang lalu. Menurutku pribadi diet medsos ini seperti mendetox tubuh, artinya kamu bisa mengeluarkan racun—hal negatif, dari tubuhmu. Penelitian dari University of Chicago Booth School of Business bilang, kalo candu dari media sosial lebih besar daripada alkohol. Efek candu biasanya bertahan lama. Candu pada media sosial itu buruk kalo kamu hanya menghabiskan waktu scrolling dan stalking akun lambe atau akun yang nggak penting sama sekali. Kamu secara nggak sadar terjebak dalam lingkaran setan yang membuat prokrastinasi menjadi sebuah habit. Kalau in long term hal ini terus dilakukan, bisa jadi kamu mencapai titik merasa rendah diri, kecewa, atau menyesal karena sudah membuang waktu untuk hal yang sia-sia. Media sosial bisa membuat seseorang merasa insecure, iri karena status atau privilege pengguna lain. Fokus pada diri sendiri adalah kunci utama agar kamu mengerti tentang dirimu dan hal di dalamnya. Untuk tahu diri sendiri, seseorang harus lebih banyak meluangkan waktu untuk dirinya alih-alih scrolling pada media sosial. Diet media sosial salah satu pilihan yang baik untuk belajar mengenal diri sendiri, kamu bisa mengganti jadwal bermain media sosial menjadi jurnaling, belajar bahasa baru, membaca buku, atau menulis artikel. (*)

spot_img

Update