batampos – Dinas Pendidikan (Disdik) Batam akan segera membuka pendaftaran peserta didik baru (PPDB) Juni mendatang. Pendaftaran setiap jenjang dibuka dengan waktu yang berbeda. Tahap pertama Disdik akan membuka pendaftaran untuk jenjang SD 6-10 Juni, dan tahap kedua untuk jenjang SMP yaitu 13-17 Juni mendatang.
Kepala SMPN 4 Batam, Desmizar mengatakan untuk persiapan PPDB pihaknya mengirimkan perwakilan untuk mengikuti pelatihan operator. Nantinya ada tiga operator yang akan menerima berkas yang didaftarkan.
Selain operator yang bersiap di depan komputer, pihaknya juga akan membuka posko pendaftaran, untuk membantu orangtua yang membutuhkan bantuan. Ia mengakui tidak semua orangtua belum melek informasi pendaftaran online. Untuk itu, sekolah menyiapkan operator yang membantu orangtua mendaftarkan putra-putri mereka.
“Kan banyak juga yang tidak pandai dan tidak bisa online. Jadi nanti kami buka posko pendaftaran khusus membantu orangtua, agar anak mereka bisa mendaftar,” kata dia, Rabu (18/5).
Tidak saja itu, pihak panitia juga menyiapkan posko pengaduan di halaman sekolah. Hal ini bertujuan untuk menampung keresahan dari orangtua siswa. Panitia PPDB berupaya maksimal agar semua pendaftar bisa masuk ke website pendaftar. Agar tidak ada keributan karena tidak bisa mendaftar nantinya.
“Persoalan-persoalan kami coba meminimalisir dan membantu agar semua yang mendaftar bisa masuk ke website pendaftaran. Jadi baik online maupun manual kami siapkan,” jelasnya.
Ia mengakui setiap tahun jumlah pendaftar tiga kali lipat dari kuota yang disediakan. Lebih kurang 700 pendaftar harus diseleksi untuk 324 kuota yang ada. Sekolah negeri selalu ramai pendaftar, bahkan di hari pertama pendaftar paling banyak, sebab orangtua khawatir tidak bisa diterima di sekolah ini.
“Padahal rentang pendaftaran cukup panjang. Namun tetap saja mereka tidak sabar dan ingin daftar di hari pertama. Semua tetap ikut juknis dari Disdik. Jadi kalau pakai zonasi, pendaftar terdekat dari sekolah adalah prioritas,” ujarnya.
Setelah melakukan seleksi, maka akan diumumkan siswa yang berhasil diterima. Untuk saat ini satu kelas diisi 36 siswa. Mengenai siswa yang tidak lolos seleksi nanti, Desmizar mengungkapkan menunggu kebijakan selanjutnya dari Disdik.
“Kami tinggal tunggu perintah saja. Prioritas kami tetap yang sembilan kelas ini dulu. Kalau ada penambahan kapasitas siswa nanti, itu tergantung kebijakan pimpinan,” imbuhnya.
Sementara itu, mendekati dibukanya jadwal PPDB orangtua calon siswa khawatir anaknya tidak bisa diterima di sekolah negeri. Belum membaiknya perekonomian, membuat orangtua memilik sekolah negeri dari pada swasta, sebagai tempat pendidikan anaknya.
Nurhalimah, 30, salah salah seorang orangtua calon siswa menuturkan sudah mendapatkan informasi terkait pelaksanaan PPDB. Perempuan yang tinggal di Perumahan Kelana Jaya (PKJ) Bengkong Sadai ini mengaku masih bingung untuk mendaftarkan anaknya.
“Kalau saya maunya ke negeri, karena keuangan masih sulit. Pekerjaan juga masih belum optimal. Sehingga berdampak terhadap pendapatan” kata dia, Rabu (18/5).
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan persoalan daya tampung sekolah selalu menjadi persoalan setiap tahunnya. Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di sekolah negeri selalu membludak, dan melebih kuota yang ada.
Terkait keluhan dan kekhawatiran orangtua terkait keterbatasan daya tampung, ia mengungkapkan pemerintah memiliki regulasi yang diterapkan dalam PPDB. Hal ini meliputi seleksi dan sistem zonasi yang dipakai dalam PPDB tahun ini.
“Ikuti prosedurnya, dan jangan memaksa ke sekolah tertentu. Perlu diingat sekolah swasta masih ada dan memiliki kuota yang tersedia. Jadi tidak ada persoalan itu,” kata dia usai menghadiri Sekolah Layak Anak di SMPN 5 Batam, Selasa (17/5). (*)
Reporter : YULITAVIA