Rabu, 8 Mei 2024
spot_img

Pelabuhan Internasional Batam Center Mulai Ramai

Berita Terkait

spot_img
pelabuhan batam center
Arus penumpang di Pelabuhan Feri Internasional Batam Center mulai terlihat ramai pasca dibukanya pintu perbatasaan Singapura dan Malaysia, Jumat (1/4/2022). Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Arus penumpang di Pelabuhan Feri Internasional Batam Center mulai terlihat ramai pasca dibukanya pintu perbatasaan Singapura dan Malaysia, Jumat (1/4/2022).

Begitu juga dengan penambahan jumlah kapal yang beroperasi untuk tujuan Singapura dan Malaysia. Aktivitas Pelabuhan Feri Internasional Batam Center, juga tampak dari beberapa konter tiket yang sudah buka.

Harga tiket Batam ke Malaysia dan sebaliknya dijual dengan harga Rp 250 ribu sementara tiket PP Rp 500 ribu.

Sedangkan tiket Batam ke Singapura atau sebaliknya dijual dengan harga Rp 400 ribu dan untuk tiket PP Rp 800 ribu.

Manajer Operasional Pelabuhan Feri Internasional Batam Center, Nika Astaga, mengatakan, dibukanya jalur wisman Malaysia dan Singapura adalah masa pra normal.

Dimana adanya peningkatan jumlah penumpang dibanding beberapa waktu sebelumnya.

”Ini disebut pra normal, menuju normal. Jadi memang diuji coba untuk beberapa saat. Semoga semakin membaik,” ujar Nika, di ruang kerjanya.

Dikatakannya, untuk penumpang yang berangkat ke Malaysia dan Singapura sebenarnya ada 277 orang. Namun hanya 171 penumpang yang melakukan boarding, sedangkan 105 penumpang batal berangkat.

”Untuk yang datang, itu ada hampir 200 penumpang. Campur, ada warga Malaysia, Singapura, dan Indonesia juga,” katanya.

Sedangkan untuk kapal yang beroperasi sebanyak 8 kapal. Di antaranya Majestic sebanyak 4 kapal, Sindo 2 kapal, dan Batamfast 2 kapal.

”Ini kan masih masa uji coba, jika ada peningkatan penumpang, pasti ada juga penambahaan kapal yang beroperasi,” imbuhnya.

Menurut Nika, syarat masuk wilayah Singapura, di antaranya wajib vaksin lengkap dengan bukti vaksinasi ditunjukkan sebelum boarding di Batam dan Imigrasi.

Telah melaksanakan tes PCR atau rapid antigen 2×24 jam sebelum keberangkatan. Laporan hasil tes tidak boleh tulis tangan dan wajib dalam bahasa inggris.

”Ada syarat PCR dan vaksin untuk ke Singapura,” imbuhnya.

Saat ini aktivitas di Pelabuhan Feri Internasional Batam Center mulai membaik. Bahkan pintu penghubung jembatan Pelabuhan Feri Internasional Batam Center dengan pusat perbelanjaan Mega Mall sudah dibuka.

”Siang tadi kami juga sudah mulai buka pintu penghubung dengan Mega Mall. Besar harapan kami, kondisi ini bisa cepat membaik,” harapnya.

Masih kata Nika, selain melayani arus penumpang wisman, pihaknya juga masih melayani kedatangan PMI. Namun untuk konter pemeriksaan PMI dan penumpang umum dibedakan.

”Untuk PMI kami posisikan di ruang tunggu keberangkatan Malaysia. Jadi, memang dibedakan lokasi PMI dan umum, agar tak bercampur,” jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan data Imigrasi, jumlah WNA Pengguna Bebas Visa Kunjungan (BVK) dan Visa on Arrival (VoA) di Pelabuhan Feri Internasional Batam Center ada 33 orang. Rinciannya, 27 pengguna BVK dan enam orang VoA.

Sementara itu terkait keluhan para penumpang mengenai lambatnya proses pemeriksaan PCR, ia mengaku sudah mendengarnya.

Ia mengatakan, sehari sebelumnya ia mengingatkan kepada petugas kesehatan pelabuhan agar lebih banyak standby karena jumlah penumpang datang lebih banyak.

”Tapi mereka mengabaikan dan terjadi seperti yang saya duga. Kasihan penumpang harus antre berjam-jam seperti ini,” ungkap Nika.

Seharusnya, kata Nika, petugas bisa lebih sigap lagi dengan menyiapkan barcoder PeduliLindungi, sehingga penumpang bisa langsung scan dan kemudian PCR.

”Ini kan nggak, mereka harus isi data manual dulu, catat-catat dulu. Kalau mereka tak bisa siapkan, biar kami siapkan. Ini untuk pelayanan lebih baik,” ujar Nika, kesal.(*)

Reporter: Eggi Idriansyah-Yashinta

spot_img

Update