Jumat, 29 November 2024
spot_img

Perusahaan di Batam Tutup, 1.000 Karyawan Terdampak

Berita Terkait

spot_img
Pekerja PT Best Enternity Resources di Tanjunguncang, Batuaji saat demo di depan gerbang menuntut haknya, Jumat (27/5). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Perseteruan antara karyawan dan manajemen PT Best Enternity Resource Technology di Kelurahan Tanjunguncang, Batuaji belum berakhir. Manajemen belum bisa memenuhi tuntutan karyawan setelah diberhentikan secara sepihak karena perusahaan kolaps.

Sudah sepekan ini perseteruan itu berjalan dan karyawan terus melakukan unjuk rasa di depan perusahaan. Karyawan sepertinya menjaga perusahaan agar tidak dulu beraktifitas ataupun mengeluarkan peralatan sebelum hak-hak mereka terpenuhi.


Informasi yang disampaikan pekerja, mereka umumnya masih memiliki kontrak kerja yang cukup panjang. Namun dalam sebulan terakhir perusahaan malah memberhentikan mereka dengan alasan perusahaan kolaps.

“Kontrak kerja kami masih enam sampai tahun tujuh bulan lagi. Tapi malah dipecat tanpa ada penyelesaian yang sesuai,” ujar Jacki, seorang karyawan.

Baca Juga: Tak Sanggup Atasi Biaya Produksi, Perusahaan di Batam Memilih Tutup

Dijelaskan karyawan, aksi pemecatan ini sudah masuk gelombang ketiga. Semula menajemen perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kertas dan kardus ini mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan.

Perusahaan baru setahun beroperasi dengan alasan defisit dan kurangnya bahan baku produksi, sehingga perusahaan ini secara bertahap memberhentikan karya karyawan.

“Iya, awalnya seribuan lebih karyawan. Mereka berhentikan secara bertahap tanpa ada pasangon sama sekali. Yang ketiga ini umumnya kontrak kerja masih panjang, masih enam atau tujuh bulan lagi. Kemarin kata manajemen kami sudah diberhentikan semua karena perusahaan defisit katanya,” ujar Amri.

Sudi, karyawan lainya mengaku sebelum melakukan aksi demo, karyawan sempat melakukan mogok kerja pada 20-22 Mei 2022 lalu. Namun hingga kini tuntutan para karyawan yang dipecat belum juga terpenuhi oleh perusahan.

“Minimal kami di bayar 2 bulan gaji. Kami takutnya perusahan kabur sebelum menyelesaikan hak kami, karena tanggal 3 Juni perusahan akan berhenti total beroprasi,” jelasnya.

Dalam pengumuman tertulis PT Best Enternity Resources Technology menyatakan mengalami defisit akibat tidak adanya bahan baku produksi serta adanya kenaikan biaya ekspedisi, sehingga dengan berat hati perusahaan ini akan berhenti beroprasi 3 Juni 2022 sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

“Terkait dengan hak-hak seluruh karyawan akan diproses lebih lanjut oleh pihak perusahan dengan kesepakatan bersama. Diharapkan kerjasamanya kepada seluruh karyawan untuk tetap berkerja sesuai instruksi perusahan sampai dengan hari terakhir beroprasi,” tulis dalam surat pengumuman perusahaan.

Pihak manajemen saat coba dikonfirmasi langsung belum bersedia dengan alasan masih sibuk menyelesaikan persoalan dengan pekerja tadi. (*)

 

Reporter : Eusebius Sara

spot_img

Update