batampos – Pedagang dan penghuni ruko di komplek pasar dan pertokoan Aviari, Batuaji menggelar aksi unjuk rasa damai di lokasi pasar, Selasa (21/12). Mereka menuntut manajemen pasar Aviari mencabut parkir berbayar sistem gate yang dianggap merugikan mereka.
BACA JUGA: Bayar Parkir Tepi Jalan Pakai QRIS
Semenjak awal COVID-19 mewabah hingga saat ini kondisi pasar sepi. Minimnya pengunjung menurut pedagang di sana juga dipengaruhi oleh sistem parkir berbayar atau sistem parkir gate tadi. Mereka ingin pengunjung bebas keluar masuk tanpa ada pungutan biaya parkir seperti mall dan pusat perbelanjaan lainnya di wilayah Batuaji dan Sagulung.
“Tempat lain (pasar ataupun pusat perbelanjaan) tak ada pungut parkir. Cuman di sini yang pakai parkir gate. Ya malas lah orang ke sini. Harusnya ini dipertimbangkan manajemen. Gimana nasib kami pedagang dan penghuni toko dalam pasar ini kalau sepi pengunjung, ” ujar Tono, seorang warga di lokasi unjuk rasa.
Para pedagang turut manajemen untuk segera membuka portal penarikan biaya parkir kepada pengunjung agar pasar dan pusat perbelanjaan tersebut kembali ramai. “Kita sama-sama jaga biar aman lingkungan pasar ini. Biarkan pengunjung bebas keluar masuk, ” kata pengunjuk rasa lainnya.
Aksi damai para warga ini dilakukan di pintu masuk kawasan Aviari. Mereka membawa berbagai spanduk atas penolakan adanya Gate parkir yang dinilai merugikan warga. “Kita lakukan aksi damai bentuk penolakan adanya Gate Parkir. Kita ingin bertemu pimpinan PT. Aviari Pratama,” ujar pengunjuk rasa saat berorasi di pintu utama pertokoan Aviari.
Warga menilai adanya parkir oleh PT. Aviari Pratama berdiri secara sepihak. Pasalnya tidak ada satupun warga yang terlibat dan tanpa persetujuan warga. “Kami warga Aviari yang memiliki pertokoan menolak adanya Gate Parkir. Kami minta pimpinan perusahaan PT. Aviari Pratama temui warga,” ujarnya. Aksi damai warga Aviari dijaga ketat oleh aparat Kepolisian Sektor Batuaji dan Polresta Barelang. (*)
Reporter : Eusebius Sara
