batampos – Lahir di tengah kemudahan teknologi, generasi Z kerap disebut generasi instan. Maunya serbacepat dan praktis. Meski begitu, gen Z dikenal sangat kreatif, lho. Sayang, mereka mudah goyah sama keadaan sekitar. Dari situ, muncullah sebutan strawberry generation. Hmm, generasi apa lagi tuh? Yuk, cari tahu! (elv/c12/lai)
Istilah strawberry generation kali pertama diperkenalkan di Taiwan buat mereka yang lahir pada 1990-an atau yang biasa disebut generasi Z.
Disebut strawberry generation karena buah stroberi yang cantik itu mudah rusak ketika terkena benturan. Sama halnya dengan generasi Z yang ’’katanya’’ nggak tahan sama tekanan sosial.
Strawberry generation mendapat stigma generasi yang egois, manja, lemah mental, dan arogan.
Pandangan tersebut muncul karena generasi Z dibesarkan dalam lingkungan orang tua protektif yang menyediakan semua kenyamanan untuk anaknya. Sebagaimana buah stroberi yang ditanam di rumah kaca terlindungi.
Menurut Prof Rhenald Kasali, strawberry generation memiliki banyak ide kreatif, tetapi mudah menyerah dan sakit hati. Well guys, kita harus terbiasa menghadapi tantangan agar memiliki daya juang.
Beberapa tanda strawberry generation, antara lain, mudah putus asa, sulit keluar dari zona nyaman, sering plinplan, dan pengin sukses secara instan.
Karakter tersebut nggak hanya muncul karena pola asuh, tetapi juga perubahan dunia yang semakin cepat dan kompetitif.
Nah, kalau strawberry generation populer di Asia, orang Western menyebutnya dengan snowflakes generation. Ada juga istilah durian generation dari Singapura untuk orang yang ’’lembek’’, tapi terlihat arogan di luar karena dukungan orang tua semata.
Be A Strong Gen!
Nggak mau kan dicap generasi lembek? Untuk itu, kita perlu melatih diri dan memiliki mindset yang benar. Jangan takut menghadapi tantangan. Itu akan membuatmu lebih mandiri dan tahan banting. Sudah saatnya menunjukkan kalau gen Z nggak selemah itu. Lest go! (elv/c12/lai)
Jadi Pemberani, Jangan Takut Gagal
Nggak ada yang luput dari kesalahan dan kegagalan. Sebagai generasi yang kreatif, kamu harus berani mencoba dan pantang menyerah! Kegagalan yang kamu alami justru akan membantu proses belajar dan membuatmu lebih unggul. Jangan sampai perasaan takut salah membatasimu untuk berkembang. Miliki sikap yang gigih, disiplin, dan mau belajar. Be brave!
Teguhkan Diri dan Fokus di Jalanmu
Berhadapan dengan lingkungan yang terus berubah memang kadang bikin galau dan bingung. Di sini pentingnya memiliki tekad yang kuat. Jangan gampang terombang-ambing! Nanti malah terbawa arus negatif lagi. Berhenti, deh, membandingkan diri dengan orang lain. Semua punya jalan sukses masing-masing. Mulailah melakukan yang terbaik di setiap langkahmu.
Ingat, Nggak Ada Yang Instan
Kesuksesan itu perlu proses yang panjang, kawan! Sikap strawberry generation yang cenderung malas dan mau hasil instan bikin mereka mudah menyerah. Belajar bersabar adalah hal yang bisa kamu lakukan. Kalau mulai burn out, ambil waktu rehat dan kembali lagi dengan semangat yang baru. Nikmati setiap prosesnya!
“Sikap Strawberry Generation, Generasi Kreatif Nan Rapuh”
Reporter: Vany Aliffia
Editor : Agnes Dhamayanti
Strawberry menjadi salah satu buah yang memiliki warna merah menyala, tekstur lunak serta bentuk yang unik. Namun demikian, strawberry ternyata juga dijadikan sebagai perumpamaan bagi generasi lho. Bagi yang penasaran, strawberry generation merupakan sebutan generasi yang dianggap lunak. Generasi ini sering goyah dan mudah terbawa pengaruh lingkungan sekitar. Lantas, sikap seperti apa yang sering tertanam dalam diri strawberry generation? Yuk Simak! (*)
Elga windira
SMK N 3 Batam
@elgawndr
Menurutku, dalam menjalani hidup tentu sering dihadapkan dengan masalah baik masalah kecil yang gampang diselesaikan maupun masalah besar yang susah untuk mencari jalan keluar. Namun demikian, ini jarang ditemukan pada mereka yang dijuluki dengan sebutan strawberry generation. Salah satu sikap yang tertanam pada diri mereka adalah mudahnya menyerah. Alih-alih ketika mau mencari jalan keluar, yang ada lebih mengutamakan putus asa. Tidak jarang kita juga akan menjumpai pengaruh negatif yang tidak seharusnya diikuti, sudah seharusnya kita menjadi sosok selektif dan mampu memegang prinsip teguh. Tetapi berbeda dengan strawberry generation ini mereka justru tumbuh menjadi orang plin-plan yang mudah terombang-ambing di lingkungan sekitar. Padahal ini sangat berbahaya lho! (*)
Maulana Iqbal
SMK N 3 Batam
@maulanaaaiqbal
Permasalahan yang datang bisa berkali-kali. Berada dalam situasi yang demikian, sudah seharusnya mendahulukan sudut pandang positif sehingga bisa dengan mudah mencari jalan keluar. Namun sayangnya, hal ini tidak dimiliki oleh mereka yang sering dijuluki dengan sebutan strawberry generation. Alih-alih mendahulukan sudut pandang positif, mereka justru bersikap pesimistis. Padahal ini malah membuat masalah tumbuh semakin besar dan susah diselesaikan, lho. Hati-hati melakukan self diagnosis. Hadapi segala situasi dengan sekuat tenaga karena ujian itu hal yang biasa sekali dalam hidup. Kita harus dapat keluar dari perangkap-perangkap masalah. Sikap adaptif, mampu beradaptasi dalam segala bentuk perubahan. Dimana kemajuan zaman tidak dapat kita bendung. Dengan sikap adaptif kita akan mencoba belajar kembali hal – hal baru diluar apa yang sebelumnya kita sudah pahami. (*)
Eka Sila Dewi Gandha Wati
Politeknik Negeri Batam
@ekasil_
Malas memang jadi hal yang lumrah ditemukan di masyarakat sekitar. Mau bangkit dan memulai aktivitas rasanya enggan sekali. Kamu lebih memilih bersantai sepanjang waktu tanpa peduli apa pun. Padahal bisa jadi kamu memiliki segudang rutinitas yang harus segera diselesaikan. Jika kamu termasuk seseorang yang memiliki sifat tersebut, alangkah baiknya buang jauh-jauh, deh. Kemalasan merupakan salah satu dari sekian buruk sikap yang ada dalam diri strawberry generation. Mungkin sekarang kamu belum merasakan dampaknya, tapi kelak ketika penyesalan datang semua tidak dapat diulangi kembali. Dalam menjalani hidup juga akan berada di situasi dimana kamu harus mendahulukan pandanngan positif. Namun sebagaimana jalan menuju kesuksesan tidaklah mudah, harus penuh perjuangan. Harus susah payah lewati rintangan. (*)