batampos – Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) adalah target kerja dari seluruh UPT Kemenkumham RI. Rumah Tahanan Negara (Rutan) kelas II A Batam juga punya tekad yang demikian. Kejujuran dan kedisiplinan petugas jadi program prioritas dari Rutan Batam.
Hal ini disampaikan oleh Karutan Batam Yan Patmos saat mendampingi Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) RI, Eddy O.S. Hiariej yang mengunjungi Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Batam, Rabu (15/6).
“Segalah persyaratan dan aturan untuk predikat WBK/WBBM sudah berjalan dengan baik di sini,” ujar Yan.
Meskipun jumlah warga binaan yang over kapasitas namun layanan birokrasi yang bersih dan humanis tetap jadi prinsip utama. “Hak warga binaan sesuai amanat undang-undang ataupun hak masyarakat kita layani dengan baik,” katanya.
Wamen yang didampingi Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kepulauan Riau, Saffar Muhammad Godam dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kepulauan Riau, Dwinastiti cukup mengapresiasi dengan kinerja kerja kepala atau petugas di Lapas Batam. Dia berharap agar ini tetap dimaksimalkan agar bisa mencapai predikat UPT yang WBK/WBBM kedepannya.
“Saya berharap segenap jajaran Rutan Kelas IIA Batam dapat meningkatkan kinerja secara professional sehingga bisa memperoleh predikat WBK/WBBM di masa mendatang sebagai wujud pengabdian kepada Bangsa dan Negara Indonesia tercinta” ungkap Eddy.
Dalam kunjungannya, Eddy Hiariej didampingi oleh Karutan Batam, Yan Patmos dengan disambut dengan pemberian kalung bunga dan tanjak melayu serta semangat pasukan yel yel WBK Rutan Batam dari Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2022
Setelah itu, Wamenkumham diajak untuk melihat hasil karya WBP Rutan Batam kemudian rombongan berlanjut ke dapur Rutan Batam untuk meninjau proses pemenuhan kebutuhan makanan WBP Rutan Kelas IIA Batam. Wamenkumham beserta rombongan juga menyempatkan tinjau blok hunian serta bertegur sapa dengan warga binaan Rutan Batam.
Kepada warga binaan Eddy berharap agar berbenah diri selama dipidana ataupun ditahan. Kesalahan yang telah dilakukan tak boleh diulangi lagi. Dia pun berharap agar warga binaan mempersiapkan bekal berupa kemampuan diri untuk bekerja ataupun berusaha saat kembali ke masyarakat nanti.
“Di Rutan dan Lapas banyak pelatihan skill. Itu dimanfaatkan dengan baik sebagai bekal saat sudah kembali ke masyarakat nanti. Ingat jangan ulangi lagi perbuatan yang melanggar hukum,” pesannya. (*)
Reporter : Eusebius Sara
