Kamis, 25 April 2024
spot_img

Antisipasi PMK, Pemotongan Hewan Kurban Harus Sesuai Prosedur

Berita Terkait

spot_img
Hewan Kurban f Iman Wachyudii
Ilustrasi: Hewan kurban di Batam. F.Iman Wachyudii

batampos – Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, melaksanakan kurban satu ekor sapi di Masjid Agung Batam Center pada hari raya Iduladha 1443 Hijriah. Pemotongan hewan langsung disaksikan bersama keluarga dan peserta kurban lainnya.

Sambutan yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin mengatakan ibadah kurban tahun ini digelar di tengah wabah penyakit mulut kuku (PMK). Kendati demikian seluruh hewan kurban yang sudah didistribusikan sudah mendapatkan sertifikat layak untuk dipotong.

“Alhamdulillah, pelaksanaan ibadah kurban tetap berjalan dan lancar tahun ini. Meskipun ada PMK, pemerintah daerah memastikan semua hewan layak untuk dijadikan hewan kurban,” kata dia di lokasi pemotongan hewan kurban Masjid Agung, Minggu (10/7).

Ia tetap mengimbau kepada panitia pemotongan hewan yang bertugas hari ini, untuk tetap memperhatikan arahan dari tim kesehatan hewan. Di masjid ini juga dipantau langsung oleh tim kesehatan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Batam.

“Tujuannya ingin mematikan proses pemotongan sesuai dengan prosedur, termasuk juga untuk tidak mendistribusikan bagian tertentu dari hewan kurban seperti kepala, kaki, dan lidah,” sebutnya.

Ketua Masjid Agung Batam, Raja Azmansyah mengatakan tahun ini terdapat enam ekor sapi dan enam ekor kambing yang ikut berkurban di Masjid Agung. Termasuk satu ekor sapi dengan bobot kurang lebih 600 kilogram merupakan milik dari Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.

Selain Wali Kota Batam, tahun ini panitia kembali menerima peserta kurban dari Singapura. Tiga ekor kambing merupakan kurban dari warga negara Singapura di Masjid Agung Batam.

Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban akan dilaksanakan usai salat Idul Adha. Berdasarkan data sementara total daging yang didapatkan dari jumlah hewan kurban tersebut adalah 2.400 kilogram. Nantinya daging tersebut akan dibagikan kepada masyarakat yang berada di daerah sekitar masjid, dengan berkoordinasi dengan perangkat RT/RW.

“Jadi tahun ini tidak ada lagi kupon yang kami bagikan. Pendistribusian daging langsung dilakukan oleh panitia dengan cara diantar. Mereka yang menerima berdasarkan proposal yang masuk, dan tentunya mereka yang berhak menerima sesuai dengan koordinasi kami dengan perangkat RT/RW,” jelasnya.

Ia menyebutkan terdapat sedikitnya 800 paket atau kantong daging yang akan didistribusikan nantinya. Panitia pemotongan hewan juga didampingi tim kesehatan hewan dalam proses pemotongan hewan kurban.

“Semua proses sesuai dengan aturan yang dianjurkan, tim kesehatan hewan juga berada di lokasi pemotongan untuk memantau kondisi hewan sebelum dan sesudah dipotong,” bebernya. (*)

 

Reporter : YULITAVIA

spot_img

Update