Kamis, 25 April 2024
spot_img

Harga Minyak Goreng Diprediksi Naik Hingga Awal Tahun 2022

Berita Terkait

spot_img
Minyak Goreng Pasar Botania I ff Iman Wachyudi
Poppy, warga Batubesar, Nongsa, membeli minyak goreng di Pasar Botania I, Batam Centre. Foto: Iman Wachyudi/Batam Pos

batampos.co.id – Harga minyak goreng di pasaran Indonesia, termasuk Batam, masih gila-gilaan. Bahkan, dalam waktu dekat, yakni minggu pertama Desember harga minyak goreng diprediksi naik lagi.

Tingginya harga minyak goreng disebabkan bahan baku minyak atau CPO (crude palm oil) terus mengalami kenaikan. Sehingga berdampak pada harga minyak goreng yang dijual di pasaran.

Ketua Asosiasi Distributor Bahan Pokok Kota Batam, Aryanto, mengatakan, harga CPO naik per 2 minggu sekali. Kenaikan tersebut, berdampak pada harga jual di pabrik hingga pasar.

”Kalau dilihat range-nya, diprediksi hingga awal tahun akan ada kenaikan. Sebab memang CPO-nya sedang tinggi. Kenaikan hampir terjadi per dua minggu,” ujar Aryanto.

Jika lihat range kenaikan, lanjut Aryanto. Kenaikan harga minyak goreng di Batam diprediksi terjadi minggu kedua Desember. Kenaikan harga minyak kali ini tak terlalu drastis, namun bertahap.

”Informasi dari sana, CPO naik lagi awal Desember. Untuk ke Batamnya diperkirakan naik tanggal 10-14 Desember. Naiknya tak drastis,” terang Aryanto.

Ia tak bisa mempresentasikan berapa kenaikan harga minyak dibanding saat ini. Namun, diperkirakan naik Rp200-300 per liternya.

”Naiknya tak banyak-banyak,” katanya.

Disinggung kemungkinan harga minyak goreng turun. Menurutnya itu tergantung dari kebijakan pemerintah.

”Ya bisa saja, tergantung bagaimana cara pemerintah menstabilkan harga. Dari pengusaha, sama sekali tak bisa, karena kami tak mungkin jual rugi,” tegasnya.

Bahkan ia mendapat informasi adanya upaya pemerintah untuk menggelontorkan 11 juta liter minyak goreng. Ia berharap, pembagian dapat merata dan tak hanya dimonopoli oleh beberapa retail saja.

”Sampai sekarang belum ada informasi resmi ke kami. Namun, kami juga berharap agar penggelontoran itu tak hanya ke retail nasional saja, karena tak adil. Dikhawatirkan mereka bisa menonopoli harga,” ungkap Aryanto.

Sementara, di beberapa retail modern, pembelian minyak goreng kemasan mulai dibatasi. Setiap transaksi hanya bisa membeli 2 bungkus.

”Memang dibatasi sejak minggu lalu. Soalnya ada suka borong beli, terus konsumen lain tak dapat,” tegas seorang karyawan retail modern.

Untuk diketahui, saat ini harga minyak goreng kemasan di pasaran Batam dijual berkisar Rp 17.000-20.000 per liternya. Sedangkan untuk kemasan 2 liter dijual Rp 33.000-39.000.

Reporter: Yashinta

spot_img

Update