Jumat, 29 Maret 2024
spot_img

Minyak Goreng Murah mulai Diijual di Pasar TPID 2 dan 3

Berita Terkait

spot_img
Gustian Riau 2 F Cecep Mulyana scaled 1 e1641914517219
Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau.

batampos- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam mulai menyalurkan minyak goreng kemasan sederhana murah hari ini, Rabu (12/1). Namun minyak goreng ini hanya tersedia di dua lokasi, yakni Pasar TPID 2 di Batuaji dan Pasar TPID 3 di Tanjungpaiyu.

Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau mengatakan penyaluran 30 ton minyak goreng murah dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama dilaksanakan selama dua hari yakni Rabu dan Kamis. Rabu mulai pukul 14.00-17.00 WIB dan Kamis pukul 08.00-12.00 WIB.

BACA JUGA: 30 Ton Minyak Goreng Murah untuk Batam

“Penyaluran rencana 3 tahap. Tahap pertama 10 ton, tahap 2 dan 3 juga sama. Karena untuk Batam dapat 3 ton, jadinya penyaluran dibagi 3 tahap. Tahap pertama Rabu dan Kamis,” ujar Gustian kepada Batam Pos.

Dikatakannya , untuk lokasi penyaluran dilakukan di dua lokasi yakni pasar TPID 2 di Batuaji dan TPID 3 di Tanjungpiayu. Untuk penyaluran langsung dilakukan oleh pegawai Disperindag.

“Yang menjual langsung pegawai Disperindag, jadi memang tak ada bantuan dari pihak lain. Makanya waktu penyaluran terbatas,” terang Gustian.

Lalu bagaimana dengan Kecamatan lain, menurut Gustian masih akan dirapatkan. Pihak nya ingin melihat antusias masyarakat di tahap pertama ini.

Apalagi, lanjut Gustian, penyaluran minyak goreng berdasarkan intruksi pemerintah pusat ini dilakukan secara mendadak. Sehingga pihaknya belum punya persiapan bagaiaman proses penyaluran di setiap Kecamatan.

“Kalau diserahkan ke Kecamatan langsung, nanti kontrolnya susah. Makanya untuk Kecamatan lain, masih akan dirapatkan. Sebab, pegawai disperindag juga terbatas,” jelasnya.

Untuk teknis penyaluran, dikatakan Gustian pembelian akan dibatasi 2 liter perorang. Hal itu berbeda dengan teknis Pemrov yang menyarankan 4 liter perorang.

“Pembelian memang dibatasi, rencana saya 2 liter perorang, meski Pemrov bilang 4 liter. Namun takutnya tak semua warga yang dapat, makanya pembelian dibatasi 2 liter,” terangnya.

Penyaluran  pada tahap berikutnya, rencana dilakukan seminggu setelah pelaksanaan pertama. Tujuannya agar penyaluran dapat merata dan menghindari adanya pihak yang “memborong” dalam jumlah banyak.

“Kalau.sekali saja, takutnya nanti langsung habis dan banyak yang tak dapat. Makanya kami lakukan bertahap,” ujar Gustian.

Sementara, Novi warga Nongsa menyayangkan lokasi penjualan minyak goreng murah yang sangat jauh. Menurutnya, jika harus ke pasar TPID, warga dipastikan mengeluarkan biaya transportasi lebih besar.

“Bagaimana masyarakat yang jauh dari pasar TPID, lokasinya menurut saya kurang pas. Karena tak mungkin demi 3 ribu, seperti saya warga Nongsa mau ke Batuaji. Ongkos atau biaya minyak aja jauh lebih besar,” terangnya. (*)

Reporter : Yashinta

spot_img

Update