Jumat, 29 Maret 2024
spot_img

Tidak Lolos di Sekolah Negeri, Sekolah Swasta Ada yang Murah

Berita Terkait

spot_img
Ujian Ahir Sekolah 2 F Cecep Mulyana
ilustrasi pelajar. Mulyana / Batam Pos

batampos – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA dan SMK masih menimbulkan polemik. Masyarakat yang anaknya tidak lolos pada PPDB masih menaruh harapan yang kuat agar anak mereka kembali diakomodir di sekolah negeri.

Inilah yang disampaikan oleh puluhan orangtua yang anaknya tidak lolos PPDB SMK Negeri. Meskipun mendaftar lagi ke SMA melalui kuota zonasi tapi mereka belum yakin sepenuhnya anak mereka lolos PPDB.

Para orangtua pun belum tenang sebab belum ada kepastian sekolah untuk anak-anak mereka. Sekolah swasta diakui memberatkan sebab biaya pendidikan yang jauh lebih mahal.

“Kemarin sudah tanya-tanya ke SMK swasta di sekitar sini. Rata-rata biaya masuk diatas Rp 4 juta. Belum lagi SPP dan lain sebagainya. Berat memang karena ekonomi lagi sulit,” ujar Hendrik, warga Kelurahan Bukit Tempayan, Batuaji, Senin (4/7).

Para orangtua ini berharap agar pemerintah daerah segera memberikan solusi yang tepat, agar anak-anak tetap melanjutkan pendidikan tanpa harus membebani orangtua dengan biaya yang berlebihan.

“Kami di Kelurahan Tanjunguncang ini juga kesulitan setiap tahunnya. Untuk SMA belum ada sama sekali di sini. SMA terdekat di SMAN 19 (wilayah kecamatan Sagulung). Itu sudah jauh dari lokasi pemukiman kami. Kalau sistem zonasi tentu anak kami tak bisa masuk. Ke swasta berat sekarang,” ujar Julius, warga lainnya.

Kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri cabang Batam Noor Muhammad saat dikonfirmasi berharap agar orangtua atau siswa yang sudah mendaftar tak usah terlalu kuatir sebab proses PPDB belum usai. Pemerintah dalam hal ini Gubernur Kepri dan jajarannya tentu punya solusi untuk persoalan PPDB ini namun sementara waktu belum ada keputusan dari Gubernur.

“Masih menanti arahan dari pak Gubernur. Beliau pasti memikirkan masalah ini. Tentu ada solusi yang tepat nantinya,” ujar Noor.

Terkait polemik tersebut, sekolah swasta melalui Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Batam mengaku punya solusi. Sekolah swasta yang jumlahnya ada sekitar 200-an di Kota Batam tidak semuanya mematok biaya pendidikan yang mahal. Sekolah yang biaya pendidikan mahal tentu kualitasnya berbeda. Dengan demikian sekolah swasta juga punya pilihan bagi orangtua yang anaknya tidak lolos PPDB di sekolah negeri.

“Ada yang murah kok sekolah swasta. Tidak semuanya mahal (biaya pendidikan). Itukan grade-nya sekolah,” ujar Ketua BMPS kota Batam Muhammad Raihan, belum lama ini.

Sesuai dengan data yang ada, anggota BMPS Kota Batam, kata M. Raihan, mencapai 200-an sekolah dan ini sangat mampu mengakomodir semua siswa untuk melanjutkan pendidikan di SMP ataupun SD. Begitu juga dengan SMA dan SMK, BMPS Provinsi Kepri juga mampu mengakomodir sebab SMA dan SMK swasta di Kota Batam juga sangat mencukupi.

“Intinya di kebijakan pemerintah saja. Kalau semua mau akomodir di sekolah negeri ya tentu tak akan habis polemik ini. Kami ada loh. Persoalan SPP dan biaya administrasi lainnya tentu ada solusinya jika pemerintah mau merangkul kami dengan baik,” ujarnya.

Disebutkan Raihan, kebijakan penambahan ruangan kelas baru atau penambahan jumlah siswa di sekolah negeri bukan lah solusi yang tepat untuk mempertahankan mutu pendidikan di sekolah. Kebijakan ini hanya untuk menyenangkan hati masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah negeri. Pemerataan siswa ke sekolah swasta adalah solusi yang tepat demi mempertahankan mutu pendidikan di sekolah.

“Swasta punya fasilitas yang memadai. Sangat taat dengan aturan yang ada. Ada kelebihan dengan berbagai pelatihan, bimbingan dan kegiatan ekskul. Kami selalu kekurangan siswa setiap tahunnya. Sementara sekolah negeri melimpah ruah dan terus dipaksakan untuk mengakomodir semua anak. Ini harus dirubah biar persoalan PPDB ini bisa terurai,” kata Raihan. (*)

 

Reporter : Eusebius Sara

spot_img

Update