Sabtu, 20 April 2024
spot_img

Pulang dari Bali, Warga Batam Terkonfirmasi Positif Covid Probable Omicron

Berita Terkait

spot_img
Kadinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi Dalil Harahap5 e1638257164824
Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos– Kasus COVID-19 varian B.1.1.529 atau Omicron akhirnya pecah telur di Kota Batam. Sebanyak lima kasus Probable Omicron ini terdeteksi berdasarkan hasil S-Gene Target Failure (SGTF) oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam, Kamis (27/1).

“Ya, kita sudah dikirim surat oleh BTKLPP Batam. Ada enam kasus Probable Omicron yang terdeteksi di Kepri. Lima diantaranya di Batam,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi, Kamis (27/1).

BACA JUGA: Omicron: 4 Kasus di Batam, 1 di Bintan dan 1 di Karimun

Ia menegaskan untuk memastikan positif terpapar COVID-19 varian Omicron, lima sampel probable ini masih harus melalui pengujian Whole Genome Sequencing (WGS). Selanjutnya sampel lima pasien ini akan dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan RI.  Melalui metode pengujian WGS, protein yang terkandung dalam sampel itu dapat dipastikan merupakan protein Omicron atau bukan.

“Kami sekarang masih menunggu hasil WGS-nya. Sama halnya dengan dua PMI yang juga Probable Omicron hasilnya juga belum keluar,” ungkap Didi.

Lantas bagaimana kelima pasien terkonfirmasi Probable Omicron ini bisa diketahui, Didi menjawab, kasus pertama dialami pasien berinisial CH. Ia terkonfirmasi Omicron pada tanggal 26 Januari 2022 dengan hasil SGTF Probable Omicron. Dari hasil penelusuran diketahui pasien sebelumnya pada tanggal 17 Januari 2022 baru pulang perjalanan liburan dari Bali. Dimana dalam satu pesawat terdapat pasien positif PCR.

Sementara itu hasil antigen dari Bali, pasien ini dinyatakan negatif. Pasien mendapat berita jika temannya yang sama perjalanan di Bali hasil PCR positif. Selanjutnya kata Didi, pada tanggal 17-19 Januari 2022, pasien melakukan isolasi mandiri di salah satu hotel di Batam. Pada tanggal 22 Januari pasien melakukan PCR lagi dan hasilnya positif.

Selanjutnya pada 24 Januari pasien dengan jenis kelamin laki-laki ini dievakuasi ke RSKI Galang dan semua kontak erat pasien dirapid tes antigen dan hasilnya sebanyak 30 orang dinyatakan negatif.

“Iya pasien ini baru pulang traveling dari luar kota tepatnya di Bali. Pada tanggal 26 Januari hasil SGTF Probable Omicron,” ungkap Didi.

Selanjutnya pasien kedua pasien berinisial ST, dimana pada 20 Januari lalu pasien kontak dengan teman satu ruangannya SR. Adapun riwayat pasien SR ini adalah pada 19 Januari ia sudah merasakan batuk dan pilek namun tetap masuk kerja dan melakukan kontak dengan pasien ST. Selanjutnya pada 22 Januari pasien melakukan RDT Antigen dan hasilnya positif. Pada 23 Januari melakukan PCR dan hasilnya positif Covid-19. Lalu pada 24 Januari dilakukan PCR tes pada kontak erat pasien sebanyak 17 orang dan satu orang atas nama PS dinyatakan positif Covid-19 Probable Omicron.

“Pada 24 Januari pasien dibawa ke RSKI Galang dan pada 25 Januari hasil SGTF Probable Omicron,” ucap Didi.

Selanjutnya pasien dengan inisial PS. Dimana pada tanggal 14 Januari lalu, ia baru pulang perjalanan dari Jakarta. Hasil PCR di Jakarta, pasien negatif. Pada tanggal 21-22 Januari 2022, ia melakukan meeting di perusahaannya di Kabil. Pada tanggal 24 Januari pasien erat dengan ST hasilnya positif.

Didi menjelaskan, pada 24 Januari 2022 dilakukan rapid antige terhadap kontak erat PS, sebab saat itu ia sempat melatih futsal kepada 12 orang. Tiga orang dinyatakan negatif dan sembilan orang lain masih dihubungi untuk dilakukan PCR.

“Pada 25 Januari pasien dibawa ke RSKI Galang dan pada 26 Januari hasil SGTF Probable Omicron,” jelas Didi.

Selanjutnya pasien keempat, pria berinisial BU. Ia satu rekan kerja dan satu perusahaan dengan ST dan PS. Pada tanggal 21 Januari pasien BU ngobrol dengan teman sekantornya ST. Selanjutnya pada 23 Januari dilakukan pemeriksaan PCR dan pada 24 Januari hasilnya positif. Selanjutnya pasien BU dikirim ke RSKI Galang dan pada 26 Januari hasil SGTF keluar dan dinyatakan Probable Omicron.

“Hubungan antar kasus dengan kasus 2,3 dan 4 Omicron atas nama ST, PS dan BU. Dimana pasien SR bergejala batuk dan flu sejak 19 Januari 2022. SR satu ruangan kantor dengan ST dan ST kontak dengan PR dan BU,” jelas Didi.

Terakhir pasien kelima berinisial SY. Pasien tersebut adalah sopir traavel warga Batam yang dipakai jasanya oleh panitia kedatangan presiden Jokowi. Hasil screening di lapangan dinyatakan positif dan yang bersangkutan dipulangkan ke Batam. Dari hasil positif pertama belum ketahuan Omicron. Namun baru pada 26 Januari 2022 lalu, hasil dari Balitbang Kemenkes keluar yang menyatakan pasien positif Omicron,” jelas Didi.

Dilanjutnya, kelima kasus Probable Omicron ini satu diantaranya memiliki riwayat perjalanan dan empat lain transmisi lokal. Adapun kelima pasien itu saat ini dirawat di RSKI Covid-19 Galang. Adapun tindakan yang dilakukan ialah melakukan tracing kontak pada tempat kerja kasus pertama. Melakukan pemeriksaan PCR pada semua kontak
erat di BTKLPP bagi yang belum dilakukan PCR
sebelumnya. Melakukan karantina pada semua kontak erat kasus 1, 2,3, 4 dan 5. Memisahkan ruang rawatan di RSKI bagi kelima pasien Probable Omicron ini di RSKI COVID-19 Galang.

“Makanya kalau dibilang fenomena ini seperti gunung es saya kurang setuju. Sebab screening jalan terus. Begitu juga tracing baik pada kontak erat dan bukan juga terus dilakukan,” pungkas Didi. (*)

Reporter : Rengga Yuliandra

 

spot_img

Update