Jumat, 19 April 2024
spot_img

Cerita RT: Suami Istri Sering Cek-cok Karena Mahalnya Kebutuhan Pokok

Berita Terkait

spot_img
Cabai fff Iman Wachyudi
Warga Batam mengeluhakan harga cabai yang kembali meroket di Batam. F. iman wachyudi / Batam Pos

batampos – Berbagai jenis barang kebutuhan pokok masih terlampau mahal di pasar. Cabe misalkan masih bertengger diatas Rp 100 ribu perkilogram. Minyak goreng kemasan juga demikian masih diatas Rp 20 ribu perliter.

Ini sangat memberatkan masyarakat apalagi di momen PPDB seperti ini. Suami isteri sering cek-cok lantaran pengeluaran yang terlampau besar baik untuk memenuhi kebutuhan makan minum sehari-hari ataupun biaya sekolah anak.

Sejumlah perangkat RT/RW yang berbincang dengan Batam Pos saat menerima bantuan uang apresiasi dari Pemprov di SMKN 1, Rabu (22/6), mengaku hampir setiap hari harus menyelesaikan perselisihan warganya yang cek-cok akibat tekanan ekonomi yang semakin berat saat ini.

Keributan ini terjadi umumnya pasangan suami isteri. Sang isteri yang merasa memang membutuhkan uang belanja tambahan mendapat omelan dari suami sehingga terjadi keributan.

“Banyak (keributan suami isteri) yang seperti itu. Ada yang nuduh isterinya boros dan lain sebagai. Padahal memang harga kebutuhan semua pada mahal. Belum lagi kebutuhan lain yang juga harus dipenuhi, biaya sekolah anak dan lain sebagainya. Memang serba salah. Suami capek kerja pulang diomelin isteri ya berantem lah,” kata Syahrul, perangkat RT di Kelurahan Tanjunguncang, Batuaji.

Senada disampaikan Alimudin, perangkat RW di Kelurahan Sagulung Kota, Sagulung. Dalam sepekan belakangan dia menyelesaikan tiga keluarga yang terlibat cek-cok akibat masalah yang sama. “Terakhir kemarin (Senin, 20/6). Isterinya dipukulin karena tak ada lauk untuk makan malam. Isterinya sudah kehabisan uang belanja mau bagaimana. Ributlah mereka,” kata Alimudin.

Tingginya tensi pasangan suami isteri hendaknya menjadi perhatian pemerintah daerah agar kembali menekan dan mengontrol harga kebutuhan pokok yang saat ini melonjak cukup tinggi harganya. Penghasilan masyarakat yang masih pas-pasan tentu tidak akan memenuhi semua kebutuhan harian jika harga kebutuhan pokok tetap melambung tinggi seperti ini. (*)

 

 

Reporter : Eusebius Sara

spot_img

Update