batampos – Harga telur ayam buras di Batam berangsur turun hingga Rp 41-45 ribu per papan. Bahkan, selama beberapa hari ke depan, diperkirakan harganya berpotensi turun lagi.
Ketua Asosiasi Distributor Bahan Pokok Kota Batam, Aryanto, mengatakan, harga telur ayam buras berangsur turun sejak seminggu terakhir.
Bahkan, pada Minggu (23/1/2022), harga telur dari distributor Rp 39 ribu per papan.
“Hari ini (kemarin) telur sudah murah, dari distributor ke toko-toko dan pasar Rp 39 ribu per papan,” ujar Aryanto kepada Batam Pos.
Menurut dia, potensi penurunan harga telur masih akan terjadi mengingat harga modal distributor rata-rata sudah membeli dengan harga baru dan menyesuaikan penurunan harga telur dari daerah asal.
“Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan turun lagi. Cuma memang turunnya tak banyak,” ungkapnya.
Disinggung adanya kemungkinan harga naik lagi, Aryanto menampiknya. Sebab, jelang libur keagamaan seperti Imlek, permintaan telur tidak
terlalu tinggi.
“Saya pastikan tak ada naik jelang Imlek. Malah akan turun,” imbuhnya.
Bahkan, Aryanto memastikan stok telur untuk Batam aman. Sebab, produksi telur di daerah penghasil Medan sudah mulai normal karena sudah melewati musim penghujan.
“Saya pastikan stok telur aman,” tegasnya.
Sementara di pasaran Batam, harga telur ayam buras memang berangsur turun. Dari yang sebelumnya Rp 50-55 ribu per papan, saat ini sudah dijual Rp 41-45 ribu per papan.
Seperti yang terpantau di beberapa swalayan di kawasan Batam Center, harga telur ayam buras dijual Rp 41-44 ribu per papan. Padahal, beberapa hari sebelumnya, harga telur ayam masih dijual Rp 52 ribu per papan.
“Iya, telur turun mulai hari ini (kemarin),” ujar satu karyawan swalayan di wilayah Batam Center. Sedangkan di Pasar Botania 1, Batam Center, harga telur ayam buras terpantau Rp 43-45 ribu per papan. Harga ini juga turun dibanding sehari sebelumnya.
Pedagang makanan, Arofah, menyambut baik penurunan harga telur. Pasalnya, sudah hampir dua bulan harga telur melambung tinggi dan menyulitkan masyarakat, termasuk pedagang makanan seperti dirinya.
“Kemarin, pas naik itu dilematis, mau naikkan harga jual makanan takut enggak laku, kalau enggak naik belanja modal mahal,” katanya.
Ia berharap, pemerintah dapat menjaga stabilitas harga bahan pangan.
“Kondisi ekonomi seperti sekarang ini, yang penting harga bahan makanan terjangkau, itu sudah sangat membantu masyarakat,” tutupnya.
Reporter: Yashinta
