Jumat, 29 Maret 2024
spot_img

Minyak Goreng Murah di Retail Modern Habis Diburu Warga

Berita Terkait

spot_img

batampos – Masyarakat Kota Batam masih berburu minyak goreng kemasan murah harga Rp 14 ribu perliter hingga Jumat (21/1). Akibatnya sejumlah retail modern di Batam pun kehabisan stok minyak goreng yang disubsidi pemerintah tersebut.

Retail modern menjadi target masyarakat membeli minyak goreng kemasan murah Rp 14 ribu. Sebab, di pasaran atau swalayan, harga minyak goreng masih tinggi, yakni Rp 17.500-20.000 perliter.

BACA JUGA: Pedagang Pasar Tradisional Jual Minyak Goreng dengan Harga Lama

Desi warga Batamcenter harus menahan rasa kecewa karena tak bisa mendapatkan minyak goreng murah Rp 14 ribu. Ia pun sudah berkeliling beberapa retail modern, namun usahanya sia-sia.

“Sudah 7 retail modern saya datangi, stok minyak goreng pada habis. Banyak yang beli kata kasirnya,” ungkap Desi.

Diakuinya, sejak Kamis (20/1), ia sudah mulai mencari minyak goreng murah. Namun stok tetap banyak yang kosong. “Sempat ada di satu retail, cuma yang beli antre banget, jadi saya pulang dulu. Malam balek, tahunya sudah habis,” imbuhnya.

Menurut dia, di sejumlab swalayan dan pasar harga minyak goreng masih tinggi. Ia pun sempat bertanya ke karyawan swalayan, dan dijelaskan jika untuk harga diswalayan masih normal.

Operasi Pasar Minyak Goreng 4 F Cedcep Mulyana scaled e1642686781987
Warga antri saat membeli minyak goreng pada operasi pasar minyak goreng yang digelar oleh Disperndag kota Batam di fasum Villa Pesona Asri BatamkotaKamis (20/1). pada operasi pasar tersebut minyak yang dijual dengan harga 10.000 perliternya. F Cecep Mulyana/Batam Pos

“Di swalayan masih harga normal, makanya cari ke retail modern, tapi pada habis,” keluhnya.

Salah satu karyawan Alfamart yang enggan disebut nama menjelaskan stok minyak goreng habis karena banyak yang diburu. Padahal, pihaknya sudah membatasi pembeliaan minyak goreng 2 liter perkonsumen.

“Untuk hari ini stok habis, belum tahu kapan datang lagi. Kemungkinan besok stok sudah datang, tapi itu belum pasti,” jelasnya.

Diakuinya, banyak sejumlah konsumen terutama kaum ibu yang harus kecewa karena tak mendapatkan stok minyak goreng dengan harga murah. “Banyak yang nanya, lebih dari 20 orang cuma untuk nanya minyak,” ungkapnya

Ketua Asosiasi Distributor Bahan Pokok Kota Batam, Aryanto mengapresiasi upaya pemerintah dalam menurunkan harga minyak. Sebab per 19 Januari lalu, harga minyak goreng kemasan resmi satu harga yakni Rp 14 ribu perliter.

“Jadi memang sudah ada arahan dari Kemendag terkait minyak goreng satu harga. Saya rasa sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk menekan harga minyak,” ujarnya.

Menurut dia, sejumlah pabrik telah melaksanakan arahan pemerintah tersebut dengan memberi harga minyak murah. Namun, ada juga beberapa pabrik yang masih belum menyesuaikan harga sesuai arahan pemerintah.

“Beberapa pabrik sudah melaksanakan penyesuaian harga. Namun ada juga yang belum, karena masih menunggu mekanisme pemotongan seperti apa,” jelasnya.

Dijelaskannya, jika mekanisme sudah jelas terkait pemotongan harga atau subsidi, maka pabrik tersebut akan menyesuaikan harga sesuai arahan pemerintah.

“Saya koordinasi dengan beberapa pabrik, jadi ada beberapa yang masih menunggu mekanismenya, seperti apanya saya kurang tahu pasti,” jelasnya.

Terkait harga di sejumlah swalayan, dikatakan Aryanto memang masih tinggi. Karena menunggu informasi pasti dari pabrik yang belum melakukan penyesuaian.

“Jika mekanisme dari pabrik sudah jelas, maka kami akan melakukan penyesuaian. Namun sampai saat ini harga di swalayan masih harga lama,” imbuhnya.

Dikatakannya, penyesuaian harga minyak goreng butuh waktu. Ia memperkirakan seminggu kedepan harga minyak goreng akan mulai ikut arahan pemerintah.

“Kami juga belum bisa melakukan apa-apa, karena menunggu koordinasi dari pabrik. Mungkin butuh waktu satu minggu untuk bisa satu harga,” pungkasnya. (*)

Reporter: Yashinta

 

spot_img

Update