Kamis, 25 April 2024
spot_img

Pemotongan Bukit di Tembesi Munculkan Masalah Lingkungan

Berita Terkait

spot_img
Pelangsir Truk Tanah Kotori Jalan Dalil Harahap 5
Truk pengangkut tanah kotori jalan. F.Dalil Harahap

batampos – Aktifitas pemotongan bukit marak terjadi di sepanjang jalan Trans Barelang, terutama di Tembesi. Proyek untuk kepentingan penimbunan lahan terus disoroti sebab meninggalkan banyak masalah lingkungan.

Permasalahan yang paling mudah dilihat dan sering dikomplain masyarakat adalah ceceran tanah dan debu yang bertebaran di sepanjang ruas jalan yang dilalui oleh truk-truk pengangkut tanah dari lokasi proyek pemotongan bukit tadi. Ceceran tanah dibiarkan begitu saja sehingga mengganggu kenyamanan pengendara. Saat cuaca panas maka jalan berdebu debu. Saat hujan jalan jadi licin dan becek.

Inilah yang terjadi di jalan Trans Barelang mulai dari Simpang Barelang hingga simpang Panaran, Kelurahan Tembesi, Sagulung.

Agus, warga Perumahan Cipta Asri menyebutkan, sudah banyak pengendara yang jadi korban akibat ulah truk-truk pengangkut tanah tersebut. Aksi kebut-kebutan sopir truk yang diperparah lagi dengan kotornya jalan menyebabkan pengendara sepeda motor kerap terjatuh.

“Dua hari lalu saya sendiri alami. Debu masuk mata dan saya jatuh dari sepeda motor. Truk-truk itu ngebut-ngebut semua. Tak peduli dengan pengendara lain,” ujar Agus.

Suhardi, warga lainnya menyoroti kerusakan lingkungan akibat aktifitas proyek pemotongan bukit. Dam Tembesi yang semula sudah rusak akibat penambangan pasir darat Ilegal semakin bertambah parah lagi. Longsor juga jadi ancaman serius karena tak ada lagi pepohonan yang terlihat.

“Sepertinya mau diratakan semua bukit yang ada di pinggir jalan ini. Bagaimana nasib dam yang digadang-gadang kan sebagai sumber cadangan air di Kota Batam itu. Pengawas dampak lingkungan sepertinya sudah tak ada lagi. Bebas orang mau rusakin lingkungan sekarang,” ujar Suhardi. (*)

 

 

Reporter : Eusebius Sara

spot_img

Update