batampos – Tempat Hiburan Malam (THM) wajib tutup selama dua hari pada pertengahan Ramadan tahun ini. Hal ini sesuai dengan skema dan hasil rapat bersama pelaku usaha, beberapa waktu lalu.
Kepala Satpol PP Batam, Reza Khadafie, mengatakan, surat edarannya sudah jelas dan dibagikan sejak awal Ramadan lalu. Para pelaku usaha wajib tutup untuk menghormati datangnya bulan suci Ramadan.
Pola penutupan tiga hari di awal, dua hari di tengah, dan tiga hari di akhir Ramadan.
”Mereka harus tutup malam ini (kemarin) dan malam besok (nanti malam) atau 16 dan 17 Ramadan,” kata dia.
Pengawasan akan dilakukan bersama tim gabunganyang terdiri dari unsur TNI, Polri, Kejaksaan, Pemko dan BP Batam, dan lainnya. Total, anggota yang turun direncanakan berjumlah 80 orang.
”Malam ini (kemarin) kami turun usai pelaksanaan peringatan malam Nuzulquran. Pukul 22.00 WIB sudah mulai apel dan lanjut pengawasan,” sebutnya.
Beberapa titik yang menjadi prioritas untuk disasar adalah THM yang melanggar jam operasional saat awal Ramadan lalu.
Selanjutnya, tim juga akan turun dan mengecek THM di kawasan Nagoya, yang selama ini menjadi pusat hiburan di Batam.
Ia menegaskan, sanksi tegas siap diberikan jika terbukti THM masih beroperasi. Padahal, sudah ada edaran yang mengatur.
Mantan Camat Sagulung itu mengatakan, pelaku usaha harusnya tidak masalahdengan penutupan ini karena merupakan hasil kesepakatan bersama.
”Lagian penutupan tidak 30 hari, jadi mereka masih tetap bisa berusaha. Kami berharap nanti (kemarin) malam saat turun tidak ada yang melanggar pastinya. Kalau ada kami langsung tindak nanti. Soal izin kan di DPM-PTSP,” sebutnya.
Sementara Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan, peringatan malam Nuzulquran merupakan malam turunnya Al-Qur’an.
Untuk itu, pihaknya bersama pelaku usaha tempat hiburan sepakat untuk menutup THM selama dua hari di pertengahan Ramadan.
”Saat rapat sudah disampaikan dan mereka sepakat. Jadi kami berharap ini benar-benar bisa terealisasi, dan tidak ada pelanggaran seperti di awal Ramadan lalu tentunya,” ujarnya.(*)
Reporter: Yulitavia
