Sabtu, 20 April 2024
spot_img

Terjebak Hubungan Satu Arah

Berita Terkait

spot_img

Web 01 1batampos – Pernah nggak kamu merasa begitu dekat dengan seorang selebriti atau figur publik? Well, kamu nggak sendirian. Apalagi, selama pandemi, hubungan sosial semakin berkurang. Layar gadget dan idolalah yang mewarnai hari-hari, hihi. Ternyata, ketertarikan kita terhadap idola bisa berujung ke hubungan parasosial, lho.

’’Hubungan parasosial digambarkan sebagai hubungan imajiner sepihak yang dibentuk seseorang dengan figur publik yang tidak mereka kenal,’’ jelas Sally Theran PhD, psikolog klinis, melansir Prevention. Hubungan parasosial sebenarnya bisa terbentuk dengan siapa pun, tapi lebih sering dengan selebriti atau idola.

Parasosial bukan fenomena baru. Istilah itu kali pertama dicetuskan Donald Horton dan R. Richard Wohl pada 1956. Saat itu keduanya sedang meneliti interaksi penonton media massa yang menganggap diri mereka punya hubungan dengan sosok yang mereka lihat di media. Hubungan parasosial yang terbentuk nggak sebatas pertemanan, tetapi bisa mengarah ke hubungan romantis, lho.

Menurut Giles dan Maltby (2006), ada tiga tahapan dalam hubungan parasosial. Pertama adalah entertainsocial. Tingkatan paling umum itu dimulai dari rasa ketertarikan kepada figur publik, tetapi nggak ada interaksi lebih.

Kalau sudah semakin mengenal idola, kamu mungkin berada di tahap kedua, yakni intense personal. Kamu nggak hanya suka karena fisik atau karyanya, tetapi hafal biodata hingga nggak ragu buat membeli produk yang diiklankan sang idola. Saat ada yang bicara jelek soal idolamu, kamu bakal langsung pasang badan.

Tahap terakhir hubungan parasosial mengarah pada delusional. Di tahap borderlinepathological, kamu merasa punya hubungan spesial dan keberadaanmu penting untuk sang idola. Beberapa orang bahkan nekat menjadi penguntit di dunia nyata atau dikenal dengan istilah sasaeng di Korea.

Salah satu contoh hubungan parasosial yang nggak sehat adalah ikut campur urusan pribadi idolanya, terutama hal percintaan. Sering kali juga menyebarkan kebencian terhadap idola lain sehingga menimbulkan war antarfandom. Well, hal itu terjadi karena nggak bisa mengontrol ikatan emosi yang terlalu kuat sehingga berubah menjadi perilaku obsesif. Mengidolakan seseorang boleh-boleh aja kok. Ingat kata Patrick Star, ’’Pemujaan yang berlebihan itu tidak baik, Spongebob’’. (elv/c12/lai)

Web 02 1

“Sering Ngehaluin Idola? Ini Dampaknya”

Reporter: Vany Aliffia
Editor : Agnes Dhamayanti

Saat ini banyak generasi muda yang mengidolakan seseorang atau suatu grup sampai rela berkorban untuk mereka. Pasti kalian nggak asing lagi dengan halu. Apakah kamu termasuk ngefans banget dengan idola sampai merasa punya ikatan emosional? Nah ternyata itu hubungan semu guys. Hubungan seperti ini bisa berdampak negatif. Lalu apa sih kira-kira dampak dari hubungan parasosial (hubungan imajiner sepihak) ini? (*)

Web 04 1
F. Dokumentasi Pribadi

Sari Agustini Damayani
SMA N 6 Palembang
@sariagstndy
Menurutku, dampak hubugan ini diantaranya bisa berdampak negatif, yaitu dapat mengakibatkan ketergantungan terhadap individu yang diidolakan hingga berujung pada fanatisme dan obsesi, ketergantungan yang berlebihan. Hingga tak jarang akan berakhir dengan menyakiti diri sendiri karena apa yang dibayangkan
tidak sesuai dengan realitas yang ada. Namun dampak positifnya tetap ada. Keberadaan sosok yang diidolakan akan menjadi motivasi, semangat dan kontrol untuk merefleksikan diri. (*)

Web 03 1
F. Dokumentasi Pribadi

Dwi Utami
Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta
@dwiuta__
Mengagumi sosok yang terkenal, mulai dari penyanyi, aktor, hingga atlet memang sama sekali tidak salah, apalagi jika hal ini membuat kita tergabung dalam komunitas yang baik. Pada dasarnya parasosial hal yang wajar terutama bagi mereka yang memiliki prilaku rendah diri serta dapat menenangkan ketakutan. Tetapi disisi lain, parasosial ini memiliki harapan yang tidak realistis yang dapat mempengaruhi cara pikir di dunia nyata. (*)

Web 10 1
F. Dokumentasi Pribadi

Deta Destiana
SMA Muhammadiyah 5 Palembang
@deta_destiana11
Ketertarikan berlebih seorang penggemar terhadap pesona idolanya didefinisikan sebagai parasosial. Disadari ataupun tidak, parasosial berdampak bagi mereka yang terlibat di dalamnya. Dampak dari parasosial dalam kehidupan sehari-hari ini bisa membuat kamu lebih asyik berinteraksi dengan
sesuatu yang tak nyata. Jangan sampai deh menggantikan suatu yang riil di kehidupan nyata. (*)

spot_img

Update