Rabu, 24 April 2024
spot_img

Satgas Turun Cek Kesehatan Hewan Kurban, Ditemukan Sapi Bergejala PMK

Berita Terkait

spot_img
Sapi Kurban Dalil Harahap 01
Hewan ternak di lokasi penangkaran hewan, Seitemiang, Tanjungriau, Sekupang, Minggu (5/6). F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Satgas pengawasan hewan kurban melakukan pengecekan fisik dan kesehatan terhadap hewan kurban di lokasi penangkaran atau kandang hewan kurban di kota Batam, Kamis (7/7).

Lokasi penangkaran hewan milik di Seitemiang, Kelurahan Tanjungriau, Sekupang jadi fokus pemeriksaan Satgas. Sapi dan kambing yang ada di setiap kandang diperiksa satu persatu oleh tim medis.

Hingga siang hari tim telah menemukan 34 ekor sapi dari lima kandang yang sudah diperiksa memiliki gejala penyakit mulut dan kulit (PMK). Sapi-sapi tersebut diberi tanda dan akan diawasi oleh petugas karantina hingga H-1 pelaksanaan kurban.

Samuel, dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam menuturkan sapi-sapi yang bermasalah ini sedang dalam proses penyembuhan. Jika kembali membaik hingga H-1 maka hewan-hewan tersebut bisa dipakai sebagai kurban.

“Rata-rata sudah menjalani karantina 14 hari hewan-hewan ini. Memang gejala PMK (sapi-sapi yang ditemui bermasalah) tapi sudah mau sembuh. Kita lihat progresnya di H-1 nanti. Nanti baru dirilis mana yang bisa dikurbankan mana yang tak boleh,” ujarnya.

Sapi-sapi yang bermasalah ini memang membawa gejala PMK seperti mulut berbuih, lidah melepuh, kaki dan kuku luka serta ada yang lututnya bermasalah sehingga terlihat lumpuh. Ini tidak masalah jika selama progres penyembuhan berjalan dengan baik sehingga hari ha nanti bisa digunakan sebagai hewan kurban.

“Tapi itu tadi, kepastian bisa atau tidak nanti H-1 kita umumkan,” kata Samuel.

Senada disampaikan T Iskandar dokter hewan ari Balai Karantina kelas II Batam. Sapi-sapi yang bermasalah tersebut sedang dalam masa pemulihan. Jika hasilnya baik atau sapi dinyatakan sembuh atau masuk kategori sakit ringan bisa dikurbankan.

“Ada fatwa MUI yang mengaturnya. Ada kategori, sakit ringan, sedang dan berat. Ringan bisa digunakan asalkan dimasak dengan sesuai nantinya,” ujarnya.

Sapi-sapi yang bermasalah ini sementara waktu dipisahkan dari sapi-sapi lainnya. (*)

 

Reporter : Eusebius Sara

spot_img

Update